![]() |
| Masyarakat di sekitar aliran kali Woro tetap beraktivitas seperti biasa (Foto:Sumanto) |
![]() |
| Saat banjir di kali Woro (Foto:Sumanto) |
Surat edaran tersebut menindaklanujuti surat dari Badan PVMBG yang merekomendasikan Pemkab Klaten agar memerintahkan penduduknya mengosongkan segala kegiatan di sekitar alur sungai Kali Woro. Ancaman bahaya lahar dingin adalah yang berada pada jarak 300 meter dari bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi.
Selain itu, masyarakat diminta agar tidak panik dengan informasi-informasi tak bertuan. “Tetap mengikuti arahan dari Pemkab Klaten karena kami selalu berkoordinasi dengan PVMBG yang mengerti benar kondisi sebenarnya,” jelas Sri Winoto.
Sementara itu berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, cuaca di lereng Merapi hingga beberapa hari terakhir ini masih berpotensi turun hujan, sehingga jutaan meter kubik rawan longsor terbawa arus air hujan dan akan terjadi banjir lahar dingin.
Karena itu pemkab meminta Pemcam dan Pemdes menyiapkan lokasi aman bagi warga bantaran Kali Woro. Ia tidak menginginkan korban jatuh gara-gara terlambat mengevakuasinya. ”Lebih awal diberitahu lebih baik. Kalau terlambat taruhannya adalah nyawa warga,” tambah dia, seraya juga meminta aktivitas penduduk di lokasi rawan terkena lahar dingin agar dihentikan.
Seperti diketahui, di Desa Talun Kecamatan Kemalang, Klaten ada 125 jiwa yang berhunian kurang dari 300 meter bantaran Kali Woro. Karena itu, warga diminta agar bersiap menyelamatkan diri apabila lahar dingin mendekat. (Anto)



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !