![]() |
| Underpass Makamhaji Masih Semrawut (Foto : Armin) |
Seperti diketahui, Underpass Makamhaji Kartasura mulai dioperasikan pada Senin (15/4/2013) pagi. Masyarakatpun terlihat antusias menonton atau mencoba jalur yang melintasi bagian bawah jalur rel Solo-Jogja ini.
Dalam pantauan, volume kendaraan yang melintas di jalur terus mengalami peningkatan. Keramaian semakin terlihat, karena Underpass Makamhaji jadi tontonan masyarakat. Semakin ramainya pemakai Underpass petugas keamanan dari Satlantas dan Dishubinfokom Sukoharjon terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas.
Sejumlah rambu peringatan dan penunjuk arah juga terlihat sudah dipasang. Akan tetapi masih ada rambu yang terasa kurang lengkap, misalkan saja di persimpangan jalur dari arah Kleco dengan jalur jalan sayap dari arah Kartasura. Pengendara dari arah Kleco seharusnya membelok ke kiri dan menggunakan jalan yang sejajar dengan rel di atas terowongan underpass dan lantas membelok ke kanan.
Namun di persimpangan jalan itu belum ada rambu yang mengarahkan pengguna jalan untuk membelok ke kiri, dan baru ada rambu larangan masuk ke jalan sayap yang dipergunakan pengguna jalan dari arah Kartasura.
Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, Nurjayanto mengatakan, dari pantauannya di Underpass Makamhaji, pihaknya menyarankan untuk mengubah opsi rekayasa lalu lintas yang diterapkan, agar memprioritaskan keselamatan pengguna jalan.
“Kami melihat masih banyak kekurangan pada bagian infrastruktur di underpass. Mulai dari aspek bangunan fisik seperti lapisan tembok semen yang masih basah, serta aspal yang belum matang sehingga mudah terkelupas, hingga terjadinya penumpukan kendaraan. Kami sarankan untuk penambahan trafic light agar lalu lintas lebih teratur,” ujar Nurjayanto.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III DPRD Sukoharjo Sunoto. Menurutnya, pihak berwenang harus menggunakan opsi lainnya dalam managemen rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan. Pasalnya opsi yang diterapkan masih semrawut karena terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik.
“Masih terjadi penumpukan kendaraan. Kami harap segera diganti opsi dan evaluasi untuk rekayasa lalinnya. Untuk jalur di samping utara, terdapat gapuro sehingga membuat jalur terhambat, diharapkan Pemerintah mencarikan solusinya, misalnya saja dengan membebaskan tanah di utara gapura untuk akses jalan,” terangnya.
Sementara itu Kaurbinops Lalu Lintas Polres Sukoharjo Iptu Anggono, mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, utamanya dalam memaksimalkan pemasangan rambu-rambu, termasuk usulan pemasangan traffic light dan mirror di sejumlah titik.
Menurutnya, ketersediaan rambu lalu linta sangat dibutuhkan, termasuk traffic light dan mirror. Ini harus segera dipasang karena keadaan mendesak. Diharapkan dengan dimaksimalkannya rambu dan traffic light rekayasa lalin akan berhasil dengan baik,tutur Iptu Anggono. (Armin)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !