![]() |
| Jokowi Sebagai “Public Darling” saat berbaur bersama masyarakat [tpc] |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Jokowi yang
sudah berpindah dari media darling (tokoh yang disukai media) menjadi public darling (tokoh yang disukai rakyat), sebetulnya
tinggal peresmian saja dan sekedar mengikuti prosedur politik untuk menjadi
Presiden RI.
Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Pelita
Harapan (UPH) Dr Victor Silaen dan wartawan senior Satrio Arismundar dalam
kursus pelatihan strategi media yang diadakan Relawan Jokowi (Bara JP) di
Jakarta Sabtu (9/11).
Berbicara dalam sesi pertama dengan Max Lawalata sebagai
moderator, Victor mengatakan, sejak putaran pertama pemilihan Gubernur DKI
Jakarta, Jokowi sudah media
darling. Sejak awal 2013 Jokowi menjadi public darling. Karena publik yang
mau, tak ada yang bisa mencegah.
“Nasib bangsa ini jangan sampai diserahkan kepada orang yang tidak
jelas. Sementara ini hanya Jokowi yang dipercaya rakyat, fakta ini harus
diyakini semua pihak sebagai keinginan rakyat yang tidak bisa dibendung,” kata
Victor, mantan wartawan Tempo dan Forum.
Victor yakin, dukungan rakyat bukan hanya berupa pilihan di tempat
pemungutan suara (TPS), tetapi juga berupa energi berupa waktu dan biaya.
“Rakyat juga akan mengawal Jokowi, supaya bisa bekerja dengan tenang,” kata
Victor, mantan wartawan majalah Tempo dan Forum.
Satrio yang berbicara pada sesi dua, mengatakan, mencermati
perkembangan sekarang ini, Jokowi hanya menunggu formalitas parpol mengajukan
Capres. “De facto, Jokowi sudah terpilih,” ujar Satrio wartawan Kompas yang dikenal sebagai peliput perang.
Menurut Satrio, sekarang ini banyak yang bersikap nihilistik,
semua salah. Ada saja yang tak setuju Jokowi 2014. Namun ketika ditanya siapa
Capres yang cocok, tak bisa menjawab. “Kalau cuma bisa omong begitu, kan
nihilistik, semua salah,” katanya.
Gerakan rakyat seperti Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014
(Relawan Jokowi, Bara JP), menurut Satrio tidak terjebak pada birokrasi partai.
Semua orang bisa bergerak sendiri-sendiri, mengambil inisiatif sesuai kondisi
masing-masing.
“Hanya relawan yang bisa kreatif. Orang yang tak bermotif uang,
akan selalu menggali potensi. Sampai sekarang, hanya Jokowi yang mempunyai
relawan, yaitu yang tidak digerakkan oleh partai (PDIP) dan Jokowi sendiri.
Makanay tinggal peresmian saja,” tukas Satrio. (RJ)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !