![]() |
| Kantor Pemerintah Kabupaten Asahan |
ASAHAN - INDEPNEWS.Com : Berhasilnya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan meraih penghargaan Anugerah Informasi
Communication Technology (ICT) Pura 2013 dengan kategori Muda yang langsung diserahkan
oleh Menkominfo H Tifatul Sembiring kepada Bupati Asahan, Taufan Gama
Simatupang. Ternyata bukan menjadikan masyarakat dan kalangan intelektual dan
cerdik pandai di kabupaten Asahan bangga, tetapi hal ini malahan menjadikan
“pukulan” yang sangat memalukan sekaligus membuat tanda tanya besar berbagai
kalangan.
Pasalnya, banyak kalangan yang ingin mengakses data up date
tentang Pemkab Asahan tidak berhasil mendapatkan informasi tersebut. Meski masih bisa dibuka, namun sejak
tahun 2010 hingga 2013, tampilan website tidak ada perubahan.
Anggota DPRD Asahan Khairul Saleh, Senin (4/11) mengatakan, sesuai
Perubahan Pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Asahan
tahun anggaran 2012 disebutkan, di Setdakab Asahan tercantum dana untuk pemeliharaan
dan biaya operasional website tersebut.
“Lucu saja, masak sejak tahun 2009 sampai sekarang tak ada berita
terbaru yang masuk ke website tersebut. Berita terbaru yang tampil jika kita
membuka website tersebut berita terhangatnya ya mengenai pengumuman pemilihan
langsung Nomor: 050/19/PAN-AS/PML/2009 tentang Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan akan mengadakan Pemilihan Umum dengan Pasca kualifikasi
untuk Pengadaan Barang/Jasa Borongan dan Pemasokan sumber dana APBD Kabupaten
Asahan tahun anggran 2009. Jadi untuk apa anggarannya tersebut,?” tanya
Khairul.
Menurut Khairul, hal ini jelas merupakan suatu pemborosan dan
pembodohan publik. Karena masyarakat tidak bertambah ilmunya dengan membuka
website milik pemkab. Khairul menilai, yang paling bertanggungjawab atas
masalah ini adalah Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang dan Sekretariat Daerah
(Sekda). Karena anggaran untuk perawatan dan biaya operasionalnya tertampung di
Setdakab Asahan. “Ini tanggungjawab bupati, sekda, dan humas.
Karena ada anggaran yang ditampung untuk perawatan website
tersebut setiap tahunnya. Kalau masih tetap seperti itu kan jelas ini
pembohongan publik. Pengetahuan masyarakat yang ingin membuka website milik
pemkab itu tak akan bertambah. Itu karena data terbaru tidak ada.
Jangankan data tahun 2013 bulan September dan Oktober, data tahun
2010, 2011, dan 2012 saja tak ada. Jadi sangat anehkan jika anggarannya masih
tetap ditampung. Mendingan website itu ditutup dan anggarannya dialihkan untuk
program lain,” tambahnya.
Khairul juga menduga, hal ini terjadi karena ada indikasi jika
dana untuk perawatan dan operasional website tidak dipergunakan dengan baik dan
terindikasi disalahgunakan. Selain itu, ada juga indikasi jika tidak ada
satupun sumber daya manusia (SDM/pegawai negeri sipil) di jajaran Pemkab Asahan
yang mengerti mengenai pengelola website tersebut.
Saat hal ini coba dikonfirmasi kepada Sekdakab Asahan Sofyan,
ternyata Sofyan sedang tidak berada di kantor. Saat di SMS, Sofyan tidak
menjawab. Sementara Kabag Humas Pemkab Asahan Zainal Abidin mengaku sedang
berada di Medan dan kurang paham mengenai masalah website tersebut. (4li)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !