![]() |
| Jokowi & SBY |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Pernyataan Presiden SBY yang menyindir
Gubernur Jokowi soal macet tanpa terlebih dahulu menjelaskan kontribusi
pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta,
merendahkan wibawa jabatan Presiden RI.
“Tindakan SBY yang mendegradasi wibawa Presiden RI, harus
diakhiri, dengan menjelaskan kontribusi pusat kepada DKI. Jika tidak, wibawa
jabatan Presiden RI semakin jatuh,” tegas Syafti Hidayat, Ketua Forum
Masyarakat Antikorupsi Nusantara (Formantara) di Jakarta Senin 11/11.
Syafti mengatakan, tindakan SBY yang sudah berkali-kali
merendahkan wibawa jabatan presiden, harus segera diakhiri. Janji-janji yang
diralat sendiri, juga merendahkan jabatan presiden. Sikap demikian tidak
mendidik masyarakat, maka SBY perlu segera koreksi.
Adalah SBY sendiri yang mengatakan indentitas Bunda Putri segera
diungkap dalam satu dua hari, tetapi kemudian diralat. SBY menyuruh dan
mengijinkan beberapa menteri mengikuti Konvensi Demokrat, setelah konvensi
meminta mengundurkan diri, tetapi kemudian disuruh bekerja.
Sekembali dari lawatan luar negeri, SBY “pura-pura” soal daging
sapi yang membubung tinggi dan menilai para menteri tidak mempunyai kepekaan, tetapi
sampai sekarang harga daging sapi tak kunjung turun.
“Supaya masyarakat jangan menduga sindiriran SBY kepada Jokowi
hanya karena calon yang didukung SBY justru kalah dalam pemilihan Gubernur DKI,
lebih baik SBY menjelaskan konstribusi pusat dalam pembangunan DKI Jakarta,”
katanya.
Syafti mengatakan demikian, SBY sudah 9 tahun menjadi presiden,
sejak jaman Sutiyoso dan Fauzi Wibowo. “Selama 9 tahun ini ke mana saja? Kenapa
baru sekarang bicara kemaceten? Ini hanya bisa dijawab SBY sendiri.”
Masyarakat juga bisa menduga-duga, jangan-jangan “serangan” SBY
kepada Jokowi, karena elektabilitas Jokowi mengalahkan keseluruhan
elektabilitas total peserta Konvensi Demokrat. Supaya masyarakat jangan
beropini lebih jauh, SBY harus menjelaskan pernyataan.
Masyarakat menanti penjelasan kontribusi pusat kepada DKI. Jika
ada kontribusi yang tidak dilaksanakan DKI Jakarta dengan benar, maka SBY bisa
menegur dan bisa memberi solusi. “Bicara seperti bukan orang berpendidikan, kan
jadi lucu,” tegas Syafti Hidayat. (RJ)


Iri sama jokowi ya pak Beye? lha 9 tahun jadi presiden ngapain aja?mana konttribusi pemerintah pusat dlm menanggulangi kemacetan?
BalasHapus