ORANG
MATI PUN IKUT MEMILIH
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 belum berakhir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum juga berhasil menyelesaikan tugasnya untuk menghasilkan DPT yang valid. Rapat pleno KPU pada hari Rabu (4/12) dihadapan perwakilan partai-partai peserta pemilu, Komisi II DPR-RI, Kemendagri dan Bawaslu diakhiri dengan dikeluarkannya kembali rekomendasi Bawaslu yang meminta KPU memperbaiki DPT hingga H-14 pelaksanaan Pemilu 2014.
Menurut pengakuan KPU, data pemilih yang bermasalah di dalam DPT tinggal 3,3 juta, hanya saja KPU menjamin bahwa pemilih tersebut benar-benar ada, sehingga penyelesaiannya KPU meminta Kemendagri memberikan NIK kepada mereka.
Forum Akademisi Informasi dan Teknologi (FAIT) memperkirakan jumlah pemilih yang bermasalah di dalam DPT lebih dari 3,3 juta. Penyisiran yang dilakukan FAIT terhadap DPT disimpulkan bahwa, data pemilih per TPS di setiap Kelurahan sebelum DPT ditetapkan dan setelah perbaikan DPT (4/12) tidak ada perubahan signifikan.
Ketua Umum DPP FAIT, Hotland Sitorus mengatakan, bahwa DPT masih banyak memuat data pemilih tanpa NIK, pemilih ganda, pemilih siluman bahkan orang mati.
“DPT masih harus dipertanyakan. KPU dan Kemendagri jangan bermain-main mengurusi Pemilu. Kedua lembaga tersebut harus jujur dan transparan terhadap perbaikan DPT yang telah dilakukan”, ujar Hotland Sitorus
“KPU dan Kemendagri tidak dapat dipercaya untuk menyelesaikan DPT tepat waktu. Indikasinya, sudah enam tahapan yang dilalui dan waktu yang cukup lama, namun DPT belum beres juga. Apakah kedua lembaga Negara ini tidak mampu atau memang ada unsure kesengajaan?”, tegas Hotland Sitorus.
“Kami tidak yakin bahwa data pemilih yang invalid tinggal 3,3 juta, karena menurut penyisiran yang kami lakukan terhadap 250 sampel kelurahan, ditemukan data pemilih tanpa NIK mencapai rata-rata 200 orang per kelurahan, belum lagi pemilih ganda, pemilih siluman dan orang mati”, lanjut Hotland Sitorus yang juga Dosen IT di Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalbar
Senada dengan itu, Ketua DPW FAIT Kalimantan Selatan, M. Syaukani membeberkan hasil penyisiran DPT di Provinsi Kalsel. Hasil penyisiran masih ditemukan data pemilih bermasalah rata-rata 10 persen.
“FAIT menemukan data pemilih tanpa NIK terbesar di Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan Pelambuan yang besarnya 21,2 persen. Data ini hampir tidak ada perubahannya apabila dibandingkan sebelum penetapan DPT (4/11) lalu”, ucap M. Syaukani.
Bukan hanya pemilih tanpa NIK saja, namun FAIT menemukan pemilih yang sudah meninggal dunia pun masih masuk DPT Kalsel. “Orang mati pun kami temukan di DPT dan jumlahnya 103 orang di Banjarmasin Barat, Kelurahan Pelambuan”, ungkap M. Syaukani Sementara itu, Sekjen DPP FAIT, Janner Simarmata menegaskan bahwa data-data yang dimiliki FAIT akurat dan siap disandingkan dengan data-data yang dimiliki oleh partai-partai peserta Pemilu 2014.
“FAIT memiliki data yang akurat dan siap disandingkan dengan data-data yang dimiliki siapa pun, baik partai-partai peserta Pemilu 2014 bahkan juga KPU”, tegas Janner Simarmata
“FAIT sudah berulang kali menyuarakan hal ini. Namun, KPU dan Kemendagri sepertinya tidak peduli. Untuk apa suara invalid tersebut dipelihara?”, tandas Janner Simarmata.
“Kami menyayangkan keputusan Bawaslu yang masih memberikan rekomendasi kepada KPU, padahal tahapan yang dilalui sudah cukup panjang”, pungkas Janner Simarmata. [fait]


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !