![]() |
| Ruang display benda-benda dilindungi dengan plastik agar tidak kotor [mac] |
SOLO - INDEPNEWS.Com : Salah satu
Museum tertua di Indonesia yang usianya sudah mencapai 123 tahun, bangunan
peninggalan jaman Belanda terasa masih sangat kokoh dan terkesan sangat megah,
namun bangunan yang termasuk cagar
budaya ini perlu perawatan dan perhatian pemerintah daerah dan pusat.
Selain sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang sangat
langka di dalamnya ada beberapa naskah Jawa kuno yang masih sangat tersimpan
dengan rapi sekalipun ada beberapa buku yang sudah lapuk di makan usia. Renovasi yang dimulai pada tanggal 1 September dan
akan selesai pada akhir bulan Desember 2013 atau 100 hari kalender.
![]() |
| Nampak depan Museum Radya Pustoko [mac] |
“Renovasi ini terutama dilakukan
pada penataan ruang pamer dan interior bagian depan Museum Radyo Pustoko dengan
alokasi dana Rp. 802.150.000, dana itu bantuan dari kemendikbud dan BPCB (balai
pelestarian cagar budaya)”, kata Drs H. Purnomo Subagyo melalui stafnya
Soemarni Widayasari.
Selama renovasi banyak mengcewakan terutama para pengunjung yang
jauh dari luar kota. Karena tidak tahu ada renovasi, sehingga para tamu tidak
dapat masuk di Musuem Radyo Pustoko karena semua benda dan barang dibongkar dan
benda-benda banyak yang ditutupi dengan pelindung plastik agar tidak kotor
terkena debu. Termasuk tempat penyimpanan naskah-naskah kuno, ruangannya masih
terkunci dengan rapat dan selama reovsi tidak melayani tamu yang ingin mengcopy
maupun mencari reverensi.
Nampak belakang gedung penyimpanan
barang dipugar total, bangunan yang lama diratakan dengan tanah dan dibanguan
kembali nampak lebih luas dan tinggi jika
di bandingkan dengan bangunan lama. (mac)



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !