![]() |
| Tanpak Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya, SH, MH, Wakil Bupati, Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa serta para tamu undangan hadir dalam acara tradisi pergantian Pulung Langse [Armin] |
SUKOHARJO -
INDEPNEWS.Com : Tradisi tahunan setiap bulan Jawa Suro, digelar di obyek wisata
ritual makam Kyai Balak, di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari Sukoharjo. Untuk
tahun 2013 ritual pergantian kelambu atau yang dikenal dengan istilah Pulung
Langse, bertepatan pada hari Minggu 1 Desember 2013.
Meski acara
baru dimulai sekitar jam 07.30, namun antusias peziarah sudah terlihat sejak jam 05.00. Bahkan,
ratusan peziarah dari luar kota sudah datang sejak Sabtu siang dan menginap di
sekitar makam Kyai Balak.
Acara
Pulung Langse diawali dengan pelepasan pasukan pembawa gunungan keliling kampung.
Sebelumnya, dilakukan acara pelepasan oleh Bupati H Wardoyo Wijaya SH. Setelah
kirab selesai kembali ke pintu gebang komplek makam Kyai Balak dan gunungan
besar langsung diserbu pengunjung.
Sebelum
acara kirab, dilakukan pelepasan kelambu makam Kyai Balak, untuk dicuci di kali
Samin yang berada di belakang komplek makam. Para peziarah berebut air bekas
cucian kelambu, dimasukan dalam botol bekas minuman air mineral. Menurut
peziarah, air bekas cucian kelambu untuk ajimat dan pelarisan bedagang.
Sementara
itu, selesai acara peziarah berebut bekas kelambu yang diganti. Namun, untuk
mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, panitia ritual penggantian
kelambu makam Kyai Balak, menyediakan sobekan kelambu kepada peziarah yang
membutuhkan.
Menurut
Kepala Bagian Humas Pemkab Sukoharjo, Djoko Nurhadiyanto mengatakan, Budaya
Pulung Langse di komplek makam Kyai Ageng Balak, sebagai wahana pengembangan
potensi seni budaya daerah. Melalui kegiatan upacara pulung langse, diharapkan
mampu meningkatkan citra baik (branding) potensi wisata ziarah makam
Balakan dan menguatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya daerah
serta sadar wisata.
Dengan
dilaksanakannya Upacara Ritual Pulung Langse Makam Kyai Ageng Balak
Desa Mertan Kecamatan Bendosari sebagai obyek wisata budaya, maka diharapkan
pula meningkatkan kunjungan peziarah baik dari masyarakat Sukoharjo sendiri
maupun dari luar Kabupaten Sukoharjo. Diharapkan juga, mampu meningkatkan
pendapatan asli daerah melalui retribusi daerah dan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat di sekitarnya.
Sementara
itu Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan
ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada bapak dan ibu pengelola
makam Ki Ageng Balak serta Dinas Pemuda, Olahraga,
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya, makam Kyai Ageng
Balak di Desa Mertan memiliki daya tarik tersendiri kemudian dikemas menjadi
suatu ritual yang dijadikan event pariwisata setiap tahun.
Menurut
Bupati, makam Kyai Balak sudah dikenal masyarakat luas bukan hanya di Solo
Raya, tapi sampai luar pulau Jawa, sudah datang ke makam di Sukoharjo ini. Untuk
itulah kerjasama antara masyarakat Desa Mertan dan Kenokorejo ini saling bahu
membahu untuk menjadikan Makam Ki Ageng Balak ini sebagai wisata ziarah
nasional.
Hadir pada
kesempatan ini Muspida, Wakil Bupati, Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa serta
para tamu undangan. Sementara pengunjung makam Kyai Balak, selain dari
Sukoharjo, Solo Raya juga dari Semarang, Jakarta, Jawa Timur dan dari
Kalimantan. (Armin)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !