![]() |
| Tanpak Ketua PMI saat memimpin rapat dan mendapatkan laporan kinerja PMI baru-baru ini yang terjadi pada bencana Gunung Kelud [HA] |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Sabtu siang (15/2/14),
Markas PMI yang biasanya sedikit lengang mendadak 'hidup'. Sebuah SUV hitam
dengan sigap masuk ke pelataran parkir depannya. Pintu tengah terbuka, JK yang
baru saja pulang dari Taipei turun dari mobil untuk memimpin rapat koordinasi
penanganan bencana khususnya Kelud dan umumnya beberapa bencana yang terjadi
akhir-akhir ini.
Berjalan cepat, JK masuk ke ruangan rapat dan
langsung disambut oleh Sekjen PMI Budi Adiputro, Ketua Bidang Penanganan
Bencana Sumarsono, dan Ketua Bidang Relawan Muhammad Muas.
Dalam suasana rapat yang santai, JK mendapatkan
hasil laporan kinerja PMI baru-baru ini. Selama terjadi bencana Kelud, PMI
Pusat telah membagikan 50 ribu masker dari 100 ribu masker yang dipersiapkan.
PMI juga memobilisasi 2 unit mobil Hagglunds.
Rapat berjalan santai dan serius sekaligus.
Ketegasan JK dalam memberikan arahan membuat ritme rapat menarik. Perintah JK
pertama adalah tingkatkan semua bantuan yang bisa dikerahkan. Beberapa bantuan
yang perlu ditambah adalah penyediaan masker, dapur umum dan air bersih.
"Orang disana itu pasti sumurnya hilang,
airnya kotor. Tangki air harus ditambah!" Kata JK tegas.
Dalam laporan PMI, mereka kini telah mengerahkan
sekitar 13 unit mobil tanki air dari gusang PMI di Gresik. Namun itu belum
cukup. Sesuai arahan JK, mobil tanki akan ditambah hingga 20 mobil tanki air.
Sejauh ini, PMI Pusat terus berkoordinasi dengan
PMI Prov Jatim dan juga PMI kabupaten dan kota di sekitar Gunung Kelud, yakni
PMI Kota Kediri, Kab Kediri, Kota Blitar, Kab Blitar dan PMI Kab. Malang.
Bantuan yang didistribusikan oleh PMI cabang
kabupaten/kota tersebut antara lain mobilisasi relawan, air minum, penyediaan
masker, tikar, dan pendirian dapur umum untuk menjaga ketersediaan konsumsi
bagi pengungsi.
PMI melaporkan bahwa hingga saat ini total
pengungsi adalah 48.283. Mereka tersebar di 5 kabupaten kota, yakni 36 titik
pengungsian di sekitar Kelud.
Dua Kali 'tinggalkan' Istri untuk Kemanusiaan
Juga, sedianya JK harus menginap di Taipei dan
berkunjung ke Kuala Lumpur untuk mengikuti beberapa pertemuan. Namun meletusnya
Gunung Kelud membuatnya memangkas perjalanannya. Ia juga meninggalkan istrinya
Mufidah JK di Taipei untuk segera memimpin rapat hari Sabtu tersebut.
Sebelumnya istri JK, Mufidah Jusuf Kalla juga
ditinggal acara ulang tahunnya pada 12 Februari lalu karena JK harus ke Kediri
untuk memantau Kelud yang waktu itu belum meletus. Mufidah ternyata sangat
mengerti dan memahami pentingnya tugas yang diemban JK. Ia tahu perannya
sebagai istri pemimpin bangsa dan aktivis kemanusiaan.
"Maka dari itu tidak apa kalau Bapak harus
kesana-kemari, saya sudah harus maklum," kata Mufidah.


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !