Tuhan Kirim Jokowi, Tapi Ada Hal yang Harus Dikerjakan Manusia

JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Judul di atas terkesan religius, sebagai pengakuan, hanya pekerjaan Tuhan yang melahirkan Jokowi dalam kehidupan Indonesia sekarang ini.
           
Judul tulisan ini adalah ucapan seorang teman, bukan ustad bukan pendeta, tetapi anak manusia yang mendambakan perubahan.
           
Tuhan sudah marah, kasus sodomi terjadi di mana-mana. Setiap hari, terungkap kasus sodomi, kata/perbuatan yang melambangkan kebiadaban manusia, sehingga Tuhan menghukum Sodom dan Gumorah, dua kota dalam Perjanjian Lama.
           
Apa yang harus dikerjakan manusia yang mendambakan perubahan di Indonesia? Tentu saja, mengajak rakyat lainnya agar memahami betapa pentingnya perubahan, betapa lelahnya negeri ini memperbaiki hidup.
           
Negeri ini telah didera tiga jaman penjajahan. Pertama oleh Portugis yang dilanjutkan Belanda, kemudian Orde Baru (yang hingga kini masih berlangsung). Penguasa-pengusaha yang menjalin aliansi, memiskinkan rakyat sehingga memiliki kolor pun bukan hal murah.
           
Kita dijajah negara sendiri, sengaja tidak membangun kilang pengolahan minyak, supaya tetap impor bahan bakar minyak (bbm), sebab impor bbm adalah sumber keuntungan pribadi.
           
Kita dijajah para pencari rente (rent seeking) bahan makanan. Dengan nilai impor Rp 320 trilun per tahun, nilai rent seeking minimum 10% atau Rp 32 triliun.
           
Jalan Raya Pantura sengaja tidak pernah selesai diperbaiki, karena dari situlah mengalir rejeki melimpah. Bukan hanya untuk pejabat rendahan, tetapi juga membiayai hidup mewah para petinggi.
           
Terlalu banyak detail hasil kerja mafia ekonomi dan hukum di negeri ini. Ribuan halaman, tak cukup untuk membuat daftar. Dan dengan beberapa butir saja, kita akan langsung berkesimpulan, kita memang harus berubah. Tak ada pilihan lain.
           
Maka, kita tak bisa hanya mengharapkan kemenangan perubahan/Jokowi dengan bersantai. Kita harus bekerja, door to door mempromosikan perubahan yang dalam Pilpres 2014 sebagai dukungan terhadap Jokowi. (Sihol Manullang)