![]() |
| Ilustrasi |
"Kurikulum ini ngaco. Coba lihat, ada buku yang belum sampai dan ada guru yang belum ikut pelatihan," kata Retno kepada Tempo, Rabu 13 Agustus 2013. Menurut dia, seharusnya Kemendikbud melakukan evaluasi terlebih dahulu penerapan kebijakan ini di tahun ajaran 2013.
Saat ini, pemerintah menargetkan implementasi kurikulum berjalan 100 persen. "Dari porsi 2,5 persen tahu-tahu naik 100 persen. Ini kan jauh sekali, padahal banyak hal belum siap," tutur Retno.
Di sekolah yang dipimpin Retno, SMA Negeri 76 Jakarta Timur, buku yang belum sampai hanya buku Sejarah. Sementara itu, dari 42 guru di sana, terdapat 9 guru yang belum ikut pelatihan soal kurikulum baru. "Kalau buku belum sampai dan guru belum semua siap, bagaimana siswa belajar? Dia belajar pakai apa?" Jika ini dipaksakan, maka siswa bisa tidak maksimal dalam menyerap materi pelajaran.
Masalah lain, kata Retno, penambahan jam belajar juga berdampak pada perubahan jadwal masuk sekolah. Siswa Sekolah Dasar ditambah 2 jam belajar, 4 jam untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, dan 2 jam untuk siswa Sekolah Menengah Atas.
"Materi dikurangi tapi jam belajar ditambah," kata Retno. Sebagai konsekuensi, Retno setuju bila jadwal hari sekolah di Jakarta ditambah hingga hari Sabtu. "Supaya tidak dipaksa 5 hari belajar keras, kasihan." (pa/Tempo)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !