Coklat Valentine Berbungkus Kondom Beredar di Berbagai Ddaerah INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Coklat Valentine Berbungkus Kondom Beredar di Berbagai Ddaerah

Coklat Valentine Berbungkus Kondom Beredar di Berbagai Ddaerah

Ditulis Oleh redaksi Senin, 16 Februari 2015 | 19.25

Disperindag saat lakukan sidak di beberapa toko (R1k)
KARANGANYAR-INDEPNEWS.Com : Coklat Valentine berbungkus Kondom beredar di berbagai daerah, hal ini memicu tanggapan miring masyarakat maraknya penjualan coklat berbonus kondom menjelang Hari Valentine, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Karanganyar melakukan Sidak peredaran barang ke sejumlah toko modern dan toko makanan, belum lama ini Petugas Disperindagkop UMKM disebar di empat kecamatan yang ditengarai menjadi peredaran barang tersebut. Empat kecamatan masing-masing yakni Karanganyar Kota, Matesih, Ngargoyoso dan Tawangmangu.

Petugas menanyakan kepada karyawan toko, Dan juga langsung mendatangi rak-rak yang digunakan untuk memajang aneka jenis makanan termasuk coklat. Mereka menanyakan apakah ada paket coklat khusus, yang dijual kepada konsumen dengan bonus kondom.

Salah seorang penjaga toko di tawangmangu mengatakan di dalam tokonya memang menjual coklat dan alat kontrasepsi namun dijual terpisah bukan dengan cara di bundling seperti yang ditanyakan petugas. Kalaupun ada paket coklat yang dijual untuk menyambut Hari Valentine, tapi tidak menyertakan bonus alat kontrasepsi.

“Ada beberapa paket penjualan coklat menyongsong valentine namun tidak ada yang berbonus alat kontrasepsi,” terangnya,

Sementara itu Kabid Perdagangan Disperindagkop UMKM Karanganyar Liliyani Sulistyandari mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa di kota lain ada paket coklat dengan bonus alat kontrasepsi. Sidak ini dilakukan untuk mengawasi peredaran makanan yang dijual tanpa beretika tersebut.

“Sidak ini sudah rutin kami lakukan untuk pengawasan barang beredar, namun sekalian melakukan sweeping coklat dengan bonus kondom yang cukup meresahkan itu,” katanya.
 
Liliyani menambahkan penjualan coklat bonus kondom secara moral, itu tidak dibenarkan. Apalagi kalau sasaran penjualannya remaja.

“Itukan sama saja melegalkan seks bebas pada remaja,” ujarnya.

Dalam Sidak tersebut petugas  tidak menemukan coklat yang  dimaksud, tapi walau begiti Petugas. Disperindagkop tetap memberikan pengarahan dan pemahaman kepada pemilik toko. (R1K)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved