![]() |
| Terlihat atap dan bagian pintu Huntara raib dicuri. (Foto : Sumanto) |
KLATEN-INDEPNews ; Tak hanya sebagai tempat mesum dan
mabuk-mabukan, area Hunian sementara (Huntara) yang berada di lapangan Desa
Kepurun Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten setelah ditinggalkan para
pengungsi korban erupsi merapi, sekarang ini bagian bangunan berupa atap seng
dan daun pintu menjadi sasaran pencurian.
“Meski
sudah sering diperingatkan pihak pemerintah desa setempat, namun lokasi Huntara
tetap saja sebagai ajang pelajar yang membolos jam pelajaran sekolah,” ungkap
Paijo (56) warga sekitar Huntara, Senin (6/8).
Tak hanya
pemerintah desa, lanjut Paijo, warga sering mengingatkan, namun mereka tidak
pernah menggubrisnya. Bahkan, kini mereka semakin berani dan tidak
memperdulikan orang lain. Mereka berbuat mesum diatas motor atau masuk ke dalam
huntara untuk melakukan hubungan suami istri. Bahkan, tidak hanya pelajar, dia
juga pernah melihat pasangan paruh baya melakukan hubungan suami istri hanya
dengan beralaskan jas hujan.
Menurutnya,
sejak ditinggalkan para penghuni korban erupsi merapi, bagian bangunan terutama
atap bangunan yang berupa seng dan daun pintu juga dicuri orang. Pencurian atap
seng tersebut kadang dilakukan pada siang hari, entah pelakunya yang jelas
bukan warga Desa setempat (Kepurun-red)," ungkap Paijo yang mengaku hampir
setiap hari merumput dan mencari kayu bakar di sekitar lokasi Huntara setempat.
"Saya
sering melihat sendiri, saat ada seorang warga yang menurunkan atap seng, dan
melepas daun pintu Huntara tersebut," kata dia.
Sebelumnya,
ungkapan serupa juga disampaikan oleh Kadus III Desa Kepurun, Ari Sudarmadi,
pihaknya mengaku sering melihat segerombolan pemuda mabuk di tempat tersebut.
Bahkan botol-botol minuman keras banyak yang ditinggalkan dalam kondisi sudah
pecah.
Disebutkan,
mereka merupakan warga dari daerah lain yang setiap saat berkumpul untuk
mabuk-mabukan. Kondisi demikian membuat resah warga Desa Kepurun. Karena,
perbuatan tersebut tidak kenal hari baik siang sore dan malam.
Sementara
itu, Camat Manisrenggo Wahyudi tidak mengelak atas keluhan warga terkait
Huntara yang berubah fungsi dan sebagian atap bangunan raib. Pihaknya, yang
mengaku pernah melakukan pemeriksaan dengan membawa petugas keamanan. Namun,
begitu pihaknya datang ke lokasi, mereka langsung pergi melarikan diri. Sebab,
luasnya lokasi huntara membuat mereka leluasa meloloskan diri. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !