KLATEN-INDEPNews ; Warga
Desa Pokak, Ceper, Klaten, menyiapkan ratusan kambing, sebagai wujud
sukur atas karunia hasil bumi yang melimpah pada musim kemarau saat ini.
Ratusan ternak tersebut sebagai sarana akan digelarnya bersih desa pada
Jumat(7/9) mendatang.
Adapun tradisi bersih desa ini akan dilakukan dengan cara menyembelih ratusan ekor kambing di Sendang Sinongko desa setempat. “Tardisi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang, kami hanya meneruskan saja,” ungkap seorang tokoh masyarakat desa setempat, Tugiman.
Disebutkan, perayaan tradisi bersih desa itu dilakukan setiap musim kemarau setelah musim panen. Pelaksanaannya dilakukan antara tanggal 25 Juli hingga 5 september diambil pada hari Jumat Wage pada penanggalan Jawa.
Menurut Tugiman, kambing-kambing tersebut berasal dari iuran warga Desa Pokak dan warga Pokak yang sedang merantau. Setelah disembelih, nantinya daging kambing tersebut akan dimasak dengan bumbu becek yang kemudian dimakan bersama-sama di area sendang usai Sholat Jumat.
Selain menyembelih kambing, tambahnya, saat perayaan dilakukan, warga masyarakat juga akan membawa tenong berisi nasi tumpeng, ingkung ayam, lauk pauk dan jajanan pasar. Setelah berkumpul, semua makanan yang ada akan dibagi kepada pengunjung dan peserta yang hadir dalam perayaan.
Menurutnya, ribuan orang selalu datang saat perayaan dilakukan. Baik yang dari Klaten, maupun yang datang dari luar kota. Seperti diketahui, Sendang Sinongko terbagi menjadi dua umbul, yakni Umbul Lanang dan Wadon. Oleh warga masyarakat, umbul tersebut digunakan untuk mengairi 125 hektare lahan pertanian di tiga desa. Yaitu Desa Pokak, Kajen dan Kujon di Kecamatan Ceper. (Anto)
Adapun tradisi bersih desa ini akan dilakukan dengan cara menyembelih ratusan ekor kambing di Sendang Sinongko desa setempat. “Tardisi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang, kami hanya meneruskan saja,” ungkap seorang tokoh masyarakat desa setempat, Tugiman.
Disebutkan, perayaan tradisi bersih desa itu dilakukan setiap musim kemarau setelah musim panen. Pelaksanaannya dilakukan antara tanggal 25 Juli hingga 5 september diambil pada hari Jumat Wage pada penanggalan Jawa.
Menurut Tugiman, kambing-kambing tersebut berasal dari iuran warga Desa Pokak dan warga Pokak yang sedang merantau. Setelah disembelih, nantinya daging kambing tersebut akan dimasak dengan bumbu becek yang kemudian dimakan bersama-sama di area sendang usai Sholat Jumat.
Selain menyembelih kambing, tambahnya, saat perayaan dilakukan, warga masyarakat juga akan membawa tenong berisi nasi tumpeng, ingkung ayam, lauk pauk dan jajanan pasar. Setelah berkumpul, semua makanan yang ada akan dibagi kepada pengunjung dan peserta yang hadir dalam perayaan.
Menurutnya, ribuan orang selalu datang saat perayaan dilakukan. Baik yang dari Klaten, maupun yang datang dari luar kota. Seperti diketahui, Sendang Sinongko terbagi menjadi dua umbul, yakni Umbul Lanang dan Wadon. Oleh warga masyarakat, umbul tersebut digunakan untuk mengairi 125 hektare lahan pertanian di tiga desa. Yaitu Desa Pokak, Kajen dan Kujon di Kecamatan Ceper. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !