![]() |
| Hutan kota Klaten terlihat rindang (Foto : Sumanto) |
KLATEN-INDEPNews ; Minimnya
pengawasan yang ada, fungsi Kawasan Hutan Kota yang ada di Kelurahan
Semangkak Kecamatan Klaten Tengah sering disalahgunakan. Oleh pasangan
muda-mudi dan gerombolan anak punk, kawasan hijau tersebut sering
digunakan sebagai lokasi pacaran yang menjurus pada perbuatan mesum
serta pesta miras.
“Saya sering melihat pasangan muda-mudi tersebut berciuman dipinggir jalan. Sungguh pemadangan yang tidak enak dilihat,” ujar Dayanto (35) seorang warga sekitar lokasi, Senin (3/9).
Ditambahkan, aktifitas mesum tersebut sering dilakukan oleh pelajar dan masyarakat umum. Bukan hanya pada malam hari, perbuatan tidak senonoh tersebut juga sering dilakukan pada siang hari. Bahkan, mereka tidak malu mempertontonkan adegan yang tidak seharusnya dilakukan tersebut.
“Tanpa malu, mereka mempertontonkan perbuatan tersebut ditempat umum,” ujar dia.
Selain digunakan sebagai tempat mesum, dia mengaku sering melihat tempat tersebut digunakan sebagai lokasi berkumpulnya anak-anak punk. Tak jarang, segerombolan anak-anak jalanan tersebut menggelar pesta miras di tempat tersebut.
“Bila ingin bukti, silahkan masuk ke tempat tersebut. Pasti anda akan mendapati botol-botol miras berserakan dimana-mana,” tambahnya.
Ungkapan serupa dilontarkan seorang warga lainnya, S Dirman (45) warga Klaten Utara. Menurutnya, dia sering melihat tempat tersebut digunakan sebagai tempat berbuat mesum.
“Terlebih pada malam hari, selain minim penerangan, tempat tersebut juga rindang. Sehingga perbuatan mesum tersebut tidak terlihat dari luar meski tempatnya berada dipinggir jalan raya,” ungkapnya.
Lebih lanjut kedua warga itu mengaku sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan fungsi Hutan Kota tersebut. Karena itu, pihaknya berharap, pemerintah dan linmas setempat bersedia melakukan pengawasan sehingga perbuatan yang melanggar norma tersebut dapat dicegah dan dihentikan.
“Ya jelas kami khawatir, wong letak Hutan Kota berada tepat di depan beberapa sekolahan. Kalau dibiarkan, kami takut, pelajar akan merasa dibenarkan melakukan perbuatan tersebut. Sungguh contoh yang tidak baik,” ungkap mereka. (Anto)
“Saya sering melihat pasangan muda-mudi tersebut berciuman dipinggir jalan. Sungguh pemadangan yang tidak enak dilihat,” ujar Dayanto (35) seorang warga sekitar lokasi, Senin (3/9).
Ditambahkan, aktifitas mesum tersebut sering dilakukan oleh pelajar dan masyarakat umum. Bukan hanya pada malam hari, perbuatan tidak senonoh tersebut juga sering dilakukan pada siang hari. Bahkan, mereka tidak malu mempertontonkan adegan yang tidak seharusnya dilakukan tersebut.
“Tanpa malu, mereka mempertontonkan perbuatan tersebut ditempat umum,” ujar dia.
Selain digunakan sebagai tempat mesum, dia mengaku sering melihat tempat tersebut digunakan sebagai lokasi berkumpulnya anak-anak punk. Tak jarang, segerombolan anak-anak jalanan tersebut menggelar pesta miras di tempat tersebut.
“Bila ingin bukti, silahkan masuk ke tempat tersebut. Pasti anda akan mendapati botol-botol miras berserakan dimana-mana,” tambahnya.
Ungkapan serupa dilontarkan seorang warga lainnya, S Dirman (45) warga Klaten Utara. Menurutnya, dia sering melihat tempat tersebut digunakan sebagai tempat berbuat mesum.
“Terlebih pada malam hari, selain minim penerangan, tempat tersebut juga rindang. Sehingga perbuatan mesum tersebut tidak terlihat dari luar meski tempatnya berada dipinggir jalan raya,” ungkapnya.
Lebih lanjut kedua warga itu mengaku sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan fungsi Hutan Kota tersebut. Karena itu, pihaknya berharap, pemerintah dan linmas setempat bersedia melakukan pengawasan sehingga perbuatan yang melanggar norma tersebut dapat dicegah dan dihentikan.
“Ya jelas kami khawatir, wong letak Hutan Kota berada tepat di depan beberapa sekolahan. Kalau dibiarkan, kami takut, pelajar akan merasa dibenarkan melakukan perbuatan tersebut. Sungguh contoh yang tidak baik,” ungkap mereka. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !