![]() |
| Komjen Pol Sutarman |
“Tahun politik akan merupakan tahun ujian bagi Kapolri, menghadapi berbagai evaluasi publik mengenai pencapaian target dalam melaksanakan Renstra Polri 2010-2014,” kata Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies (7SS) di Jakarta Senin (30/9).
Di masa mendatang ini, Polri juga semakin dihadapkan pada upaya membangun kepercayaan (trust building) serta perkembangan kompetensi individual dan institusional Polri. Maka agenda berat Kapolri baru Komjen Pol Sutarman, mengerahkan segenap sumber daya Polri.
Agenda berat yang lain, sangat menentukan citra dan wibawa Polri, yaitu penangkalan, pencegahan dan pemberantasan segala bentuk kejahatan konvensional (antara lain perampokan), kejahatan terhadap kekayaan negara (illegal logging, illegal mining dan illegal fishing).
“Kemudian kejahatan terorganisasi (organized crime) seperti narkotika, traficking, serta kejahatan transnasional, juga kejahatan berimplikasi kontijensi,” ujar Mulyana, kriminolog Universitas Indonesia (UI) itu.
Secara khusus, Polri dengan segenap jajaran harus responsif terhadap semua bentuk kejahatan politik dalam pemilu. Seperti penanganan efektif dan cepat dalam kasus kecurangan pemilu (electoral fraud), bekerja sama dengan Bawaslu sampai ke tingkat daerah.
Tak kalah penting, pengungkapan tuntas dan penindakan hokum atas kejahatan kekerasan bersenjata terhadap anggota Polri, bukan saja untuk menegakkan wibawa Polri, akan tetapi juga sebagai langkah protektif konkrit terhadap anggota Polri sendiri.
Dengan latar belakang pengalaman Komjen Pol Sutarman mulai dari satuan kewilayahan tingkat bawah sampai ke Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya, juga sebagai Kabareskrim, diharapkan mampu memimpin Polri. (Mwk)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !