Cerita Persahabatan JK dan Surya Paloh

Jusuf Kalla & Surya Paloh 

JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Senin malam (10/3), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri peluncuran buku ‘Sang Ideolog’ yang juga merupakan biografi sahabat karibnya, yakni taipan bisnis yang juga ketua Partai Nasdem Surya Paloh di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Usamah Hisyam, wartawan senior yang menulis buku ini, menerangkan bahwa pada 2009 Surya Paloh dengan penuh mendukung JK maju menjadi Presiden. Meski demikian, dengan jujur ia ungkap bahwa Surya sudah tahu kalau JK akan kalah.

Namun, kata Usamah, Surya yakin bahwa negeri ini memerlukan ketegasan. Karena itu ia tetap mendampingi JK hingga pemilu 2009 usai.

"Surya Paloh terus mendukung JK pada 2009, karena Surya yakin bahwa Indonesia membutuhkan ketegasan," ujar Usamah.

Lebih lanjut, Usamah mengatakan bahwa sayang sekali JK tidak sepenuhnya mendukung Surya maju sebagai ketua Golkar 2009 lalu dimana Aburizal Bakrie yang memenangkannya. Namun, JK punya jawaban sendiri mengenai hal ini.

JK mengatakan bahwa sebagai ketua dirinya harus menjaga netralitasnya. Ia tak mungkin mencegah siapapun yang ingin maju. Namun, JK ungkapkan bahwa dirinya mendukung Surya sepenuhnya pada waktu itu. Meski demikian, JK nyatakan dirinya minta maaf dan dirinya benar-benar baru tahu pada saat itu juga.

"Nah saya ini minta maaf (kalau Surya merasa tidak saya dukung penuh). Saya malah baru tahu sekarang," grrr ratusan hadirin menyambut kalimat JK ini. "Tapi saya jelaskan kalau sebagai ketua saya harus netral. Tapi saya jelas mendukung Surya, cuma kurangnya saya tidak berpidato saja."

JK mengakui bahwa Surya paloh adalah seseorang sahabat yang selalu bisa diandalkan. Ia menyatakan bahwa bila mencari seorang sahabat, Surya paloh adalah orang yang pantas dicontoh.

Hadir dalam acara ini beberapa duta besar negara sahabat dan tokoh-tokoh nasional seperti Siswono Yudhohusodo, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Perdagangan M Lutfi dan Gubernur Jakarta Joko Widodo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, dan pengusaha nasional Rahmat Gobel. [HA]