Di Kali Woro Banjir, Penambang Kocar-Kacir Merauf Keuntungan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Di Kali Woro Banjir, Penambang Kocar-Kacir Merauf Keuntungan

Di Kali Woro Banjir, Penambang Kocar-Kacir Merauf Keuntungan

Ditulis Oleh redaksi Rabu, 16 Januari 2013 | 16.39

Situasi atau kondisi meluapnya banjir dari Kali Woro, Kemalang (Foto : Sumanto) 
KLATEN - INDEPNEWS.Com ; Hujan deras di puncak Merapi, membuat kocar-kacir para penambang berlarian meninggalkan lokasi penambangan di Kawasan Kali Woro, Kemalang, Klaten, Rabu sore (16/1). Sementara warga yang bermukim di tepian Kali Woro, berhamburan keluar menuju tepian Kali Woro, setelah mendengar gemuruh suara dari aliran lahar dingin.

“Penambang di saat musim penghujan selalu waspada, dan banjir lahar dingin justru dinanti-nanti. Seperti hujan pada Minggu malam (13/1) mendatangkan rejeki (keuntungan), bagi penambang pasir di kawasan Kali Woro Kecamatan Kemalang, Klaten maupun lokasi lain yang masih kawasan Kali Woro,” ungkap Tukiman, seorang penambang, warga Samino, warga Kendalsari, Kemalang.

Menurutnya, pasca hujan (banjir lahar dingin-red), kubangan-kubangan bekas galian pasir di Kali Woro penuh terisi pasir kembali. Karena itu, pasca banjir membuat aktivitas penambangan pasir berlangsung lancar dan cepat. "Meski harga jual pasir per rid (truk) agak mengalami penurunan, namun para penambang tetap merauf keuntungan lumayan," ungkap dia, di temui di Kawasan Kali Woro tepatnya di Dam Kendalsari, Desa Kendalsari, Kemalang, kemarin sore.

Menurut pemantuan Indepnews.com hingga Selasa (16/1), situasi keramaian penambangan tidak saja di Dam Karangbutan, namun juga bisa dilihat di beberapa lokasi yang masih merupakan Kawasan Kali Woro, bahkan daerah lain yang masih wilayah Klaten, tampak pencari pasir menjamur. Puluhan truk selama 24 jam terlihat hilir mudik di lokasi penambangan, untuk mengambil pasir.

Dari pantauan, penambang pasir tidak saja di saat terik matahari menyengat, mereka juga melakukan aktivitas di malam hari. Para penambang di daerah Desa Kendalsari, Kemalang, tidak hanya warga setempat, tapi juga banyak penduduk luar daerah melakukan penambangan di Kali Woro. “Pasca banjir semalam (Minggu, 14/1-red), meski cuaca mendung memberikan berkah sendiri bagi penambang pasir," ujar Slamet, penambang lain warga Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko yang juga mencari pasir di Kali Woro itu.

Menurutnya, kalau cuaca cerah dalam satu hari warga bisa menambang pasir hingga lima rit pasir. Sedangkan harga sekarang sekitar Rp 150.000 -Rp 200.000 per rit. Dikatakan, kondisi cuaca yang cerah menguntungkan para penambang pasir setempat, karena bisa menambang tidak hanya di sekitar dam saja. Namun bisa menambang hingga ratusan meter di barat dan selatan dam, yang pasirnya lebih mudah untuk digali.

Hal yang sama juga tampak di alur Sungai Kali Woro di wilayah Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo yang masih berhulu di Merapi.  Meskipun menjelang petang puncak Merapi terlihat diselimuti mendung, para penambang pasir terlihat tidak khawatir jika terjadi banjir lahar dingin.

Para penambang pasir, juga truk-truk angkutannya, tidak hanya berkumpul di lokasi penambangan pasir di Dam Karangbutan Desa Sidorejo saja, terlihat hampir di beberapa lokasi penambangan dipenuhi penambang dan truk pengangkut pasir. "Dengan penerangan seadanya seperti oncor terbuat dari bambu para penambang melakukan aktivitasnya di malam hari," ungkap Sarju, penambang pasir asal wilayah Kecamatan Manisrenggo itu.

Menurutnya, meski sudah musim penghujan, sebagian warga tani seusai bercocok tanam, mereka tetap melakukan aktivitas menambang pasir di Kali Woro. Sehingga, seolah-olah mencari pasir menjadi mata pencaharian primadona. "Meski harga jual pasir turun hingga 25 persen, namun jumlah penambang pasir meningkat," ujar dia.

Terpisah, Kepala Desa Sidorejo, Kemalang, Surasa mengakui bahwa untuk menghentikan atau melarang aktivitas para penambang bahan galian C sangat sulit. Selain menambang pasir mendapatkan penghasilan lumayan, sekarang ini menambang boleh dibilang menjadi matapencaharian.

Padahal, Pemkab Klaten selalu menghimbau lewat pemerintah desa yang dicatat sebagai daerah rawan bencana Merapi untuk disampaikan kepada warganya agar menghentikan aktivitas penambangan di Kawasan Kali Woro yang daerahnya rawan banjir lahar dingin. "Meski himbauan itu tak dilaksanakan, namun para penambang juga selalu waspada sewaktu-waktu terjadi bencana," tuturnya. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved