Banjir Lahar Dingin Rusak Infrastruktur Kali Woro, Dam Induk Sukorini Rusak Parah INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Banjir Lahar Dingin Rusak Infrastruktur Kali Woro, Dam Induk Sukorini Rusak Parah

Banjir Lahar Dingin Rusak Infrastruktur Kali Woro, Dam Induk Sukorini Rusak Parah

Ditulis Oleh redaksi Senin, 11 Februari 2013 | 18.38

Kerusakan dan retaknya tembok dam induk Sukorini semakin parah (Foto : Sumanto)
KLATEN - NDEPNEWS.Com ; Hantaman banjir lahar dingin yang terjadi sebulan terakhir mengakibatkan beberapa infrastruktur yang ada di sepanjang Kali Woro Kecamatan Manisrenggo dan Kemalang, Klaten. "Kerusakan dan jebolnya tembok dam induk Sukorini semakin parah. Bangunan dam tersebut rusak diterjang derasnya aliran lahar dingin yang membawa ribuan kubik materi vulkanik dari puncak Gunung Merapi," ungkap Kadus I Desa Sukorini, Manisrenggo, Sukijan, Senin (11/2).

Dijelaskan, sebulan terakhir ini kondisi cuaca di Lereng Merapi memang sering hujan deras. Akibatnya Kali Woro yang berhulu di Puncak Merapi terjadi banjir cukup besar. Bahkan suara gemuruh karena aliran sungai terdengar dari radius 2 kilometer. Banjir tersebut membawa materi vulkanik seperti pasir dan batu dari puncak Merapi. Dalam hitungan jam Kali Woro sudah dipenuhi dengan pasir dan batu yang terbawa arus banjir.

“Saya sampai panik saat mendengar suara gemuruh dari atas. Karena saat itu sedang menambang di Kali Woro. Saya kemudian mengajak teman-teman untuk lari menyelamatkan diri,” ujar penambang bernama Wirono, 45, warga Desa Cemen, Kecamatan Manisrenggo, seraya menyatakan, beruntung tidak ada korban dalam kejadian beberapa kali banjir lahar dingin.

Banjir lahar dingin yang terjadi beberapa kali beberapa bulan terakhir ini ternyata juga berdampak pada rusaknya infrastruktur di sepanjang Kali Woro. Diantaranya Dam Karangbutan, di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang juga jebol selebar 5 meter. Jebolnya Dam diakibatkan oleh terjangan lahar dingin yang cukup deras dari hulu Kali Woro. Sehingga kontruksi Dam yang terbuat dari tanah tidak dapat menahan derasnya arus sungai. Ditambah dengan beratnya muatan materi vulkanik yang dibawa banjir membuat Dam jebol.

Menurut Kadus Sukijan, kalau terus dihantam material banjir, bagian bawah dam tak akan mampu bertahan lama. Karena, kondisi tembok dam bagian bawah semakin banyak yang jebol karena tak kuat menahan banjir. Jika material fondasi hanyut, tembok dam tak akan bertahan lama. "Jika dam ambrol, banjir ke hilir akan semakin besar, akibatnya banjir lahar dingin akan mengalir deras ke dam penyangga di Dusun Junut dan Desa Borangan," tambahnya, seraya dia menambahkan, besarnya volume banjir akan menjadi ancaman bagi penduduk karena di dekat dua dam penyangga itu adalah pemukiman padat warga. Kendati banjir besar belum pernah terjadi, namun akhir-khir ini warga semakin cemas.

Sehubungan kerusakan infrastruktur di kawasan Kaliworo akibat keterjang banjir lahar dingin, Pemkab Klaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengusulkan ke pemerintah pusat sebesar Rp 52 miliar, untuk merehab dan penahan lahar. Sebab, kondisi dam penahan lahar dingin di kawasan Kaliworo dari hulu sampai hilir semakin parah. "Kerusakan dam induk penahan lahar dingin di Desa Sukorini, Manisrenggo, menambah daftar panjang kerusakan sepanjang aliran Sungai Woro," ungkap Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Klaten, Wahyu Adi Pratomo, baru-baru ini.

Menurutnya, satu persatu dam penahan lahar dingin Gunung Merapi rusak berat. Tercatat ada tujuh dam pokok yang kondisinya sudah tak memadai. Mulai dari alur sungai di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang sampai Desa Borangan, Manisrenggo. Untuk kerusakan terparah ada di dam Karangbutan Desa sidorejo, Kemalang yang temboknya jebol dan runtuh. Kemudian, untuk dam di Desa Kendalsari, Kemalang, juga mulai miring. Dam penahan sudah tak mampu menahan lahar dingin. "Kerusakan terakhir dan kritis dam di Desa Sukorini, Manisrenggo, dan dibawahnya masih ada empat dam, namun ke empat dam tersebut kecil," tambahnya.

Sementara itu Camat Manisrenggo Wahyudi Martono mengatakan, dia sudah mendapat laporan dari perangkat di beberapa desa yang melaporkan kerusakan akibat banjir lahar dingin kemarin. Ada tanggul di Desa Borangan yang tergerus derasnya Lahar Dingin. “Tanggul di sepanjang Kali Woro juga ikut ambrol sepanjang 20 meter. Kondisi ini mengancam puluhan warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Dam Sukorini yang ada di Desa Sukorini juga rusak terutama gorong-gorong yang tersumbat pasir,” ungkapnya.

Dia menambahkan, banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terparah sejak erupsi Merpai tahun sebelumnya. Bahkan materi  vulkanik yang terbawa banjir dapat empat kali lipat dengan banjir tahun lalu. Hal ini diindikasikan dengan adanya pasir di daerah Borongan yang berjarak 18 kilometer dari Puncak Merapi. “Saya meminta kepada warga yang tinggal di Bantaran Kali Woro untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama saat hujan turun, kegiatan ronda harus tetap dijalankan agar perkembangan Kali Woro dapat terpantau,” tambahnya. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved