![]() |
| Terlihat terjalnya jalan menuju jembatan yang setiap saat bisa ambrol (Foto : Sumanto) |
Dikatakan, hal tersebut dilakukan warga karena satu-satunya jembatan yang biasa digunakan untuk menyeberang ambruk dan tidak bisa digunakan. Sedang untuk membangun kembali, warga dan pemdes tidak memiliki dana.
Disebutkan, Sejak sebulan lalu jembatan tersebut rusak dan ambrol ke bawah. Sebenarnya pihaknya juga tidak mau seperti ini, namun bagaimana lagi. Ungkapan serupa disampaikan oleh seorang petani lainnya, teguh Sutikno (56). Kendati tidak berani menyeberang menggunakan tali tersebut, namun Teguh setia untuk menarik barang maupun warga yang hendak menyeberang.
Pengakuan Teguh, di sini pihaknya gotong royong. Kalau tidak berani menyeberang, ya pihaknya menunggu dan membantu setiap orang yang hendak menyeberang. Terlebih saat ini waktunya panen, dan kerekan tersebut digunakan sebagai sarana untuk membawa hasil panen ke rumah warga.
Dijelaskan, warga sebenarnya sadar bila langkah nekat tersebut sangat berbahaya. Pasalnya, tidak ada alat pengaman apapun yang digunakan warga saat bergelantungan di atas tali tersebut. Menurut Teguh, hanya menggunakan kekuatan tambang dan kekuatan besi kerekan. Sehingga, tidak semua warga berani untuk menyeberang.
Melihat kenyataan tersebut, Camat Tulung, Rohmad Sugiarto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten untuk segera melakukan perbaikan jembatan. Namun demikian, hingga saat ini, belum ada realisasi. Padahal dia sudah melapor dan berkoordinasi dengan Kabupaten. "Kapan perbaikan akan dilakukan, kami belum tahu. Katanya, sedang di rekap seluruh total pengeluaran anggaran,” tambah Rohmad. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !