![]() |
| Ilustrasi gantung diri (Dok : Redaksi) |
Keterangan yang dihimpujn menyebutkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh cucunya, Tutik Priyatun (28). Saat itu, saksi terbangun dari tidur karena mendengar anaknya menangis. Untuk menenangkan anaknya.
Saat saksi keluar dari kamar, ia curiga dengan sesosok pria berada di teras rumahnya. Saksi kemudian melakukan pemeriksaan, dan terkejut, ketika didekati ternyata sesosok pria tersebut adalah kakeknya yang sudah dalam keadaan tewas gantung diri. “Ternyata sosok yang tergelantung itu adalah kakek yang sudah meninggal gantung diri. Saya spontan berteriak dan suami saya keluar,” ungkap Tutik.
Selain anggota keluarga, tetangga korban yang mendengar teriakan Tutik mendatangi lokasi kejadian. Mengetahui ada korban bunuh diri, warga langsung menghubungi polisi.
Mendapat laporan, petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Selain itu, petugas juga mendatangkan dokter dari Puskesmas setempat untuk melakukan visum terhadap korban.
Dari olah TKP dan visum yang dilakukan, petugas tidak menemukan adanya tanda penganiayaan maupun hal mencurigakan. Petugas menduga, korban nekat bunuh diri karena depresi.
Hal ini dikuatkan oleh keterangan beberapa saksi yang menyebutkan korban sering mengeluhkan penyakit komplikasi yang dideritanya selama bertahun-tahun. Penyakit tersebut antara lain, darah tinggi, gula dan asma. “Kakek memang sakit komplikasi sejak bertahun-tahun lalu. Sering opname karena darag tinggi dan macam-macam,” tambah Tutik.
Kapolres Klaten AKBP Y Ragil Heru S melalui Kapolsek Trucuk AKP Teguh Yuwono membenarkan terjadinya peristiwa ini.“Dari hasil olah TKP dan visum sudah kami lakukan. Kejadian tersebut murni bunuh diri,” urai AKP Teguh.(Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !