![]() |
Jusuf Kalla saat menjadi keynote speaker dalam pembukaan Konvensi Ujian Nasional [HA] |
“Yang penting intinya adalah standar dan dorongan untuk anak biar belajar. UN merupakan perubahan untuk mencapai standar yang baik,” ujar JK.
JK melihat kalau siswa di Indonesia banyak yang santai-santai, mereka tak mau belajar giat jika tidak ada UN karena buat apa belajar kalau semua pasti lulus. JK menututurkan bahwa kalau tidak ada UN bangsa kita akan tertinggal dengan negara-negara tentangga misalnya Ujian bahasa Inggris SD di Malaysia tingkat kesulitannya sama dengan SMA di Indonesia.
“Tidak ada negara yang maju dengan sekolah yang santai. Jangan kita sesuaikan belajar dengan keadaan, tapi keadaan harus disesuaikan dengan standar belajar yg dibutuhkan,” tegas Ketua PMI ini.
Di depan sekitar 350 orang peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, LSM Pendidikan, Dinas Pendidikan Kota atau Kabupaten, Kepala Sekolah dan guru-guru, JK mengkritisi teknis UAN yang masih belum berjalan dengan baik. Selain itu JK juga menyoroti kecurangan dalam UAN seperti terjadinya pendongkrak nilai siswa yang merupakan tindakan pembodohan bangsa.
“Pendongkrakan nilai adalah tindakan memperbodoh bangsa” tegas JK.
Dalam acara pembukaan tersebut, Wamendikbud Musliar Kasim mengatakan acara ini sudah lama dirancang oleh pihak kementerian. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada 26 dan 27 September 2013 ini menghadirkan para pegiat pendidikan dari seluruh Indonesia untuk bersama-sama menentukan format UN yang terbaik pada pelaksanaan UN tahun ajaran ini. Musliar juga memuji JK meskipun sibuk dalam misi kemanusiaan di PMI tetap peduli dengan dunia pendidikan Indonesia. [HA]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !