![]() |
| Jusuf Kalla memberikan ceramah saat Konvensi UN [HA] |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Untuk
mencapai kesejahteraan masyarakatnya, sebuah negara haruslah fokus untuk
menegakkan keadilan di dalam negerinya. Rakyat akan merasa senang ketika
keadilan terwujud rakyat akan mudah diajak untuk maju.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
mengungkapkan hal itu dalam acara “Pekan Politik
Kebangsaan, Menyongsong Indonesia Memilih 2014” yang diselenggarakan ICIS (International Conference of
Islamic Scholars) di Jakarta Selasa (10/12).
Menurutnya, keadilan itu perwujudannya
adalah menyediakan kebutuhan rakyat kecil seperti perumahan dan kredit yang
cukup. "Keadilan dulu baru menuju kesejahteraan," kata JK.
"Memberikan kredit itu keadilan, membangun rumah yang layak itu
keadilan."
Ketua PMI ini menyatakan bahwa keadilan
yang menjadi PR bangsa Indonesia bukan hanya soal keadilan hukum. JK mengatakan
bahwa setidaknya ada empat keadilan yang kini perlu diwujudkan di Indonesia.
Pertama adalah keadilan ekonomi.
Menurut JK, di Indonesia terdapat gap ekonomi yang menyebabkan masyarakat mudah
berkonflik dan pertumbuhan ekonomi pun terhambat. Ini
menjadi tugas siapapun yang nanti akan memimpin Indonesia di 2014.
"Ada gap ekonomi, siapa pun yang memerintah harus
mengentaskan masyarakat dari ketidakadilan,"
kata JK.
Kedua adalah keadilan hukum. Menurut
JK, indikator keadilan ini adalah pelaksanaan hukum yang adil. Artinya, rakyat
percaya pada hukum karena semua diperlakukan sama di mata hukum.
"Masyarakat percaya (pada hukum),
karena diperlakukan sama di mata hukum," ungkap JK.
Dua jenis keadilan selanjutnya adalah
keadilan sosial dan politik. Keadilan sosial, kata JK, akan tercipta bila
negara bisa memperlakukan setiap golongan secara
sama. Sementara keadilan politik akan tercapai jika semua orang berkesempatan
yang sama untuk berpolitik.
JK juga menegaskan bahwa keadilan itu
hak asasi manusia. Karena itu, pemerintah harus memperhatikan betul keadilan di
tengah-tengah masyarakat bila benar-benar ingin maju negara ini.
Ia memberikan ilustrasi bahwa dulu
2008, ketika Jakarta banjir besar, banyak masyarakat yang marah di Jakarta. Di
daerah Manggarai banjir karena pintu air ditutup. Setelah didesak, pemerintahan
Sutiyoso pun membuka pintu air. Imbasnya, Menteng dan Istana pun kebanjiran.
"Setelah dibuka (pintu airnya),
Menteng pun banjir. Banjir tetap banjir tapi rakyat senang. Sebab istana juga
banjir," grrr hadirin yang datang pun menyambut cerita singkat JK ini.
JK mengatakan bahwa prinsip keadilan
itu mudah. Keadilan itu, kata JK, adalah ketika negara dalam keadaan sulit, tak
ada yang bersenang-senang, dan ketika negara bertumbuh, masyarakat pun juga
ikut menikmati.
"Jadi waktu itu saya bilang ke
Presiden, sampaikan saja kalau istana kebanjiran. Dan benar, rakyat senang.
Jadi keadilan itu mudah: senang bersama, susah bersama," pungkas JK
bersambut tepuk tangan hadirin.
Hadir juga dalam acara tersebut
Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri dan Mantan Wakil Presiden RI ke-6 Jendral Purn Try Sutrisno. Megawati banyak berbicara
tentang ketidakadilan hukum yang pernah ia alami terutama sebagai pimpinan
partai.
Sementara, Tri Sutrisno berbicara
tentang pentingnya meninjau hasil-hasil amandemen UUD dan juga pentingnya
kembali kepada sistem presidensial yang berpaham Pancasila dan UUD 45. [HA]


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !