![]() |
| Jusuf Kalla saat penandatanganan notah kesepahaman (MoU) antara PMI dan Kemenakertrans Muhaimin Iskandar di Banjarmasin [HA] |
BANJARMASIN - INDEPNEWS.Com : Aktifitas Palang Merah
Indonesia (PMI) dan Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan berjalan
selaras. Kedua menjalin
kerjasama diantaranya donor darah dan akan
mondorong keselamatan serta perlindungan tenaga kerja, terutama TKI yang ada di
luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Jusuf Kalla saat penandatanganan notah kesepahaman (MoU) antara PMI dan Kemenakertrans di Banjarmasin,
Jumat Sore (12/12).
Ketua PMI itu menyampaikan penghargaan atas
kerjasama ini. JK berpendapat bahwa sangat penting melindungi TKI karena menurutnya mereka merupakan pahlawan devisa yang
banyak berjasa pada perekonomian. "Namanya pahlawan harus kita
sokong" kata JK.
JK juga
mengapresiasi moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah. JK mengatakan dengan adanya
moratorium, banyak yang bisa dilakukan untuk berbenah agar tidak banyak terjadi
kasus yang menimpa para pekerja Indonesia di luar negeri.
"Ini langkah
yang baik, kita jadi punya waktu untuk memperbaiki diri, bahkan negara seperti India,
Bangladesh dan Filipina sudah tidak mengirim PRT lagi,” kata JK.
Lapangan pekerjaan wanita di dalam negeri
sangat kurang, karena Pembangunan infrastruktur yang buruk dan kurang terarah. Pertanian tidak lagi diandalkan, karena tanah yang sempit dan hasilnya sedikit mengakibatkan wanita turut
bekerja keras. Tetapi karena industri di daerah belakangan ini tidak berkembang
akibat ketiadaan listrik dan jalan maka para wanita terpaksa jadi TKI.
Dalam pengamatan mantan Wapres itu,
masalah para TKW yang banyak terjadi dapat digolongkan menjadi
tiga yaitu gaji mereka tidak dibayar, siksaan fisik, dan siksaan seksual. Ini masuk
kategori permasalahan sosial, dimana merupakan area operasi PMI.
“TKI adalah pekerjaan
yang halal dan mulia, namun aspek risiko tersebut yang kita perlu pertimbangkan lagi untuk mengirim TKW dimasa
mendatang,” ucapnya.
Kerjasama dengan PMI penting, mengingat PMI mempunyai jaringan ke Palang
Merah atau Bulan Sabit Merah di berbagai negara.
"Ketua Bulan
Sabit Merah di Timteng umumnya pangeran atau keluarga raja. Jadi kalau kita
mintai bantuan mereka punya akses langsung ke pusat kekuasaan. Insya Allah ini
akan sangat bermanfaat bagi para TKI yang memerlukan bantuan". Kata JK.
"Jika
diperlukan, PMI bisa menempatkan perwakilan di luar negeri" tambah JK.
JK memperkirakan
bahwa jumlah TKW akan turun mengingat perbedaan antara gaji di dalam negeri dan
di luar negeri semakin mendekat. Bahkan sudah hampir sama dengan Upah Minimum (UMR) kita. “Misalnya, UMR
Jakarta sama dengan gaji TKI di Malaysia,” ungkapnya.
“Kita perlu kurangi supply sedikit, supaya gaji TKI kita naik.
Kita hanya mau kirim jika dihargai sama dengan TK dari Philipina. Kualitas kita
hampir sama. Tentunya, skill harus di upgrade.,” tambahnya lagi.
Menakertrans Muhaimin Iskandar, mengaku menyambut gembira kerjasama ini. "Ini langkah maju,
PMI dan Kemenakertrans sama- sama mengurus masalah manusia. Kerjasama ini akan
memperkuat peran kedua institusi".
Muhaimin mengatakan bahwa keinginan kerjasama ini sudah cukup lama. "Pak JK
punya konsen kuat pada nasib para
TKI, sejak beliau masih Wapres, saat ini pemerintah
tak bisa menangani semuanya. Lembaga non pemerintah justeru mempunyai keleluasaan dan keluasan dalam menyelesaikan
masalah, degan biaya yang jauh lebih
efisien," tambahnya lagi.
"Misalnya,
untuk membebaskan TKI yang menghadapi hukuman
mati, diperlukan biaya (qisas) sebesar Rp 4
miliar. Nilai tersebut meningkat menjadi Rp 20 miliar
sekarang ini. Sudah tidak rasional perlu cara lain dimana sektor non pemerintah
ikut bergerak" kata Muhaimin.
Menteri mengungkapkan saat ini ada 120 kabupaten kantong TKI, akibat ketiadaan
lapangan kerja. Pihaknya telah berusaha
mengembangkan ekonomi kreatif di daerah untuk memberikan alternatif pekerjaan.
Moratorium membuat Muhaimin dimusuhi pengusaha pengiriman TKI. "Saya
dituduh memberangus bisnis mereka. Tapi...itulah risiko yang harus
ditanggung" ungkap Muhaimin.


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !