![]() |
Hari Nugroho (Nugie) Camat Matraman (an) |
Pria yang di panggil akrab Nugie ini memiliki latar belakang pendidikan teknik geologi. Namun, pemikirannya berubah sejak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menggelar seleksi dan promosi terbuka jabatan camat dan lurah atau lebih dikenal dengan sebutan lelang jabatan.
Bekal ilmu dan pengalaman yang dimilikinya serta keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pamong Praja, Nugie pun akhirnya memutuskan mengikuti lelang jabatan camat dan lurah yang digelar tahun 2013 kemarin.
Ahirnya nasib baik pun berpihak kepadanya untuk mengantarkan Nugie memperoleh nilai yang cukup baik sehingga dirinya diberikan amanah menduduki jabatan sebagai Camat Matraman, Jakarta Timur.
Meski sebelumnya pernah menjadi pamong praja, namun hal itu tidak lantas membuat Nugie menjadi kikuk dengan tugas barunya ini.
Pria yang lulusan program S1 dari Universitas Swasta di Yogyakarta ini pun berkomitmen mensejahterakan serta memajukan warganya, Khususnya di wilayah Kecamatan Matraman yang luasnya 485,13 hekatre dan terbagi 6 Kelurahan, 62 Rukun Warga dan 798 Rukun Tetangga.
Dengan jabatan yang di embanya, Ayah tiga anak ini pun menyusun program kerjanya.
Salah satunya, Gagasan Pengolahan Sampah untuk menjadi sumber Energi listrik. Untuk realisasi program kerja Nugroho yang juga suami dari Cut Faridah mengambil lokasi (TPS) di Utan Kayu Selatan.
Adapun tahapan programnya yakni teknologi Waste to Energy, fasilitas untuk program Nugroho ini. Mesinnya langsung diimpor dari Negara Swiss.
Di sela - sela wawancara dengan wartwan, “Ide saya ini sudah saya sampaikan ke tingkat Walikota dan selanjutnya diusulkan ke DPRD DKI Jakarta untuk dianggarkan dalam APBD 2015. Nilai anggarannya sekitar Rp 7,5 miliar. “Nantinya saya berharap Metode ini jadi percontohan di Jakarta, bahkan di seluruh daerah Indonesia," ujar Nugie belum lama ini kepada wartawan.
Pria yang kini tengah menempuh pendidikan Program Doktor Kependudukan Lingkungan Hidup di Universitas Negeri Jakarta ini berpendapat, membangun TPS modern merupakan suatu panggilan. Prinsipnya, wilayah yang dipimpinnya itu menjadi bersih, sehat dan nyaman. Apalagi selama ini keberadaan TPS Utan Kayu Selatan kerap dikeluhkan warga karena kerap menimbulkan aroma bau tak sedap lantaran banyaknya sampah yang berceceran.
Lanjut Nugie, jika teknologi pengolahan sampah itu berjalan, maka sebanyak 30 ton sampah yang masuk setiap harinya ke TPS itu akan dikelola. Dengan menghasilkan 55 persen sampah Organik akan diolah menjadi Biogas untuk menghasilkan LPG dan listrik. Lalu, sebanyak 33,75 persen diolah menjadi kompos cair, kompos organik.
Sedangkan 11 persen lainnya yang merupakan sisa pengolahan akan dibuang ke TPA Bantar Gebang, Bekasi.
Diceritakanya Nugroho, Ide pengolahan sampah ini sudah muncul sejak dirinya bertugas di Dinas Perindustrian dan Eenergi DKI Jakarta, sebelum menjadi PNS di lingkungan Pemprov DKI.
Selama berkarier di Pemprov DKI Jakarta, Nugie lebih banyak berkarier di Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta. Bahkan, sebelum menjabat sebagai Camat Matraman, Nugie beberapa tahun berkarier di Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur. (Ayubdin Nasution)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !