Menurut panitia, Sardiyono, haji Kabupaten Sukoharjo mengatakan, haji asal Kota Makmur tergabung pada kloter I dan II yang berangkat pada 20 September mendatang. Untuk kloter I semuanya Calhaj asal Sukoharjo dan kloter II bergabung dengan Calhaj Kabupaten Boyolali.
Menurut Sardiyono, ke-637 calhaj itu bisa berangkat setelah memenuhi kewajibanya, mulai dari pelunasan biaya hingga cek kesehatan. Kalau tidak memenuhi berbagai persyaratan, Calhaj bersangkutan tidak bisa berangkat.
Sedangkan Bupati Sukoharjo mengatakan, pemberian seragam jaket dimaksudkan agar identitas daerah lebih terlihat. Menurut Bupati, puluhan juta calhaj akan bertemu di Mekah sehingga akan sulit membedakan karena semua berpakaian ikram.
“Jaket sebagai ciri khusus untuk membedakan dengan calhaj yang lain sehingga mudah berkomunikasi. Juga tidak akan hilang. Sedangkan lauk pauk dimaksudkan agar kesehatan para calhaj tercukupi sehingga bisa menunaikan kewajiban rukun haji dengan sempurna.”
Mochamad Samrodin, juru bicara calhaj dalam pamitannya menjelaskan, bahwa semua persiapan sudah dilaksanakan. “Kami (calhaj) berharap mulai berangkat, selama perjalanan dan di saat menunaikan ibadah haji mendapat ridlo Allah SWT sehingga menjadi haji mabrur. Semua calhaj Sukoharjo bisa melaksanakan rukun haji dengan sempurna.”
Kasi penyelenggara haji dan umrah Kantor Kementerian Agama, Sukoharjo Imam Waladi menyatakan, calhaj tertua dalah Saliyo (95) warga Dusun Balerejo, Desa Jetis, Sukoharjo dan calhaj termuda Tri Wibowo, (20 ), warga Pendeyan, Desa Jetis, Sukoharjo. Saat ini, sudah ada 7.000 Calhaj asal Sukoharjo antre. Mereka akan berangkat secara bertahap hingga tahun 2022.
Sesuai jadwal, jamaah haji kloter I akan berangkat pada tanggal 20 September dari Masjid Agung Baiturahman Sukoharjo. Untuk kloter II juga berangkat dari Masjid Agung 21 September menuju ke Asrama Haji Donohudan. (Sutarmin DS)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !