Terkait Serangan Tikus Paling Parah, Gubernur : Petani Aja Nggugu Karepe Dewe INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Terkait Serangan Tikus Paling Parah, Gubernur : Petani Aja Nggugu Karepe Dewe

Terkait Serangan Tikus Paling Parah, Gubernur : Petani Aja Nggugu Karepe Dewe

Ditulis Oleh redaksi Selasa, 18 September 2012 | 06.38

Terlihat Gubernur Bibi Waluyo membajak dengan hand traktor 
di lahan sawah di Klaten (Foto:Sumanto)
KLATEN-INDEPNews ; Terkait serangan hama tikus di wilayah Kabupaten Klaten tahun ini lebih parah dibandingkan serangan hama yang sama dengan daerah lain. Upaya pemberantasan sudah dilakukan, baik dengan cara tradisional gropyokan maupun dengan obat, namun hasilnya belum sesuai yang seperti diharapkan.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyop, hasil pemantauan serangan hama tikus secara keseluruhan, padi yang terserang tikus sekitar 10 sampai 11 persen, seperti saat ia melakukan panennya di Purbalingga. Namun hal tersebut tak begitu mempengaruhi hasil panen.

Menurutnya, serangan hama tikus di Klaten lebih tinggi. Sehubungan itu, pola tanam harus diterapkan. Namun demikian, petani disuruh pola tanam "angele ora jamak" (sukarnya bukan main). Padahal pola tanam itu untuk kepentingan bersama, jangan tanam padi pantun, mestinya diselingi palawijo. Dikatakan, serangan hama tikus berbeda dengan seragan hama wereng. Tikus bisa menghabiskan padi dalam semalam.

Untuk pemberantasan sudah dilakukan, namun serangan belum juga berkurang, bahkan sejumlah daerah serangan hama tersebut lebih parah. Jika berbagai upaya dilakukan namun jumlahnya tak berkurang, pihaknya tak tahu harus pakai cara apa. "Ya biasanya, serangan akan hilang sendiri kalau musim hujan datang. Namun apa itu jadi pedoman, saya rasa tidak mungkin," tandas Gubernur, saat kunjungan kerja di Klaten baru-baru ini.

Lebih lanjut gubernur menegaskan, Klaten merupakan daerah penyangga pangan Jawa Tengah, malahan dikenal sebagai lumbungnya Jawa Tengah. Sehingga tak heran, kalau gubernur menaruh perhatian lebih. Satu-satunya himbauan yang bisa dilakukan adalah mengajak petani menerapkan pola tanam. Gubernur merasa prihatin, lantaran Klaten belum sepenuhnya bebas dari serangan hama wereng yang sempat membuat petani tidak panen sampai beberapa musim.

Padahal, lahan pertanian di daerah Klaten subur, selain itu sumber air yang melimpah sepanjang tahun. Karena itu, pihaknya mengajak petani untuk menengok daerah Wonogiri, Blora, Rembang dan Grobogan yang sangat sulit untuk mendapatkan air.

"Mbok ayo petani menanam palawijo saat musim kemarau, agar siklus hama bisa putus. Aja nggugu karepe dewe. Jika berhasil kan untuk mereka sendiri," ajak Bibit Waluyo, seraya menyatakan penyesalannya lantaran ada petani yang nekat menanam tanaman padi di lahanya sepanjang tahun.

Menurutnya, petani tak mau diatur untuk menentukan komoditas apa yang akan ditanam. Tetapi, kalau ada serangan hama yang besar teriak-teriak minta diperhatikan. "Sekarang ini, bibit yang bagus sudah tersedia, stok pupuk tersedia cukup, air melimpah, hanya tinggal mengarahkan pemikiran petani untuk menyiasati siklus hama," tegasnya.

Seperti diketahu sebelumnya, belum genap  dua tahun terakhir mulai bangkit dari serangan hama wereng, ribuan petani di wilayah Kabupaten Klaten kembali dipusingkan,oleh serangan hama tikus. Hama yang satu ini menyerang ratusan hektar tanaman padi dilahan sawah.
Serangan kali ini tercatat ada 130 hektar lahan padi yang tersebar di delapan kecamatan, namun serangan paling parah terjadi di Kecamatan Karanganom dan Polanharjo. Karena dari 130 hektar tanaman padi yang sudah diserang, 12 hektar sudah mengalami puso. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved