![]() |
| Terlihat para penumpang saat diantar perahu kecil menuju perahu motor (Dok : Redaksi) |
Seperti halnya yang dialami guru SMPN 2 Gili Genting, yang ada di Kepulauan Gili Raja sebagian besar setiap hari nyeberang dari daratan, terpaksa pada hari Kamis (10/01) kemarin tidak bisa menyeberang karena angin dan ombak masih menghantui peristiwa yang dialami sehari sebelumnya. Yakni, kapal yang ditumpanginya sempat dibawa arus dan tenggelam.
Kepala SMPN 2 Gili Genting Abd. Salam kepada wartawan ketika dihubungi melalui telpon selulernya mengakui peristiwa nahas yang menimpa 7 orang guru yang akan menyeberang dari Pelabuhan Cangkareman Desa Aeng Baja Kene’ Kecamatan Bluto ke Pulau Gili Raja, Rabu pagi (09/01) kemarin.
“Seperti biasa sebanyak 7 guru yang akan mengajar hari itu menaiki perahu kecil sebelum naik ke perahu motor yang ada ditengah, namun sebelum sampai perahu kecil yang ditumpangi para guru itu dibawa arus hingga ke Desa Lobuk dan terguling,” ujarnya.
Meskipun malang, namun masih beruntung ke tujuh guru hanya basah dan luka lecet kena karang dan tidak sampai dibawah arus ketengah. Namun, peristiwa tersebut sempat membuat shok para guru dan untuk sementara tidak berani berangkat sambil menunggu cuaca agak normal.
Diakui Halim, kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tetap dilaksanakan, meskipun terbatasnya guru yang kebetulan memang berdomisili di tempat, yakni 1 guru PNS, 2 Guru PHL dan beberapa Gur Sukwan. Meskipun, terbatas untuk mengajar sebanyak 150 siswanya diharapkan semua pihak bisa menyadari keadaan yang terjadi.
“Kami tetap berharap keadaan bisa secepatnya pulih, sehingga kami bisa mengajar dengan baik seperti hari-hari sebelumnya. Memang inilah lika-liku guru di kepulauan harus selalu tabah dan sabar,” tambahnya. (ren)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !