![]() |
| Pasar Wedi salah satunya pasar yang akan dibangun dengan plavon dana sebesar Rp 18,4 Miliar (Foto:Sumanto) |
Pemkab Klaten Komitmen Relokasi Pasar Tradisional
KLATEN - INDEPNEWS.Com ; Setelah Pasar Masaran, Kecamatan Cawas, Klaten, diresmikan, Pemkab akan melanjutkan komitmennya membangun pasar-pasar tradisional. Kini giliran Pasar Wedi, Kecamataan Wedi, salah satunya pasar yang akan dibangun dengan plavon dana sebesar Rp 18,4 Miliar.
Bupati Klaten H Sunarna SE MHum menjelaskan, untuk tahun 2013 ini, anggaran pembangunan pasar tradisional yang terbesar adalah Pasar Wedi. Dana anggaran yang mencapai sebesar Rp 18,4 miliar itu bersumber dari dana APBD Klaten, APBD Provinsi Jawa Tengah dan dana APBN.
Disebutkan, kondisi Pasar Wedi saat ini dihuni oleh 700 pedagang lebih itu sudah kumuh. Sebagian bangunannya sudah mengalami rusak akibat dampak bencana gempa tahun 2006 silam, dan hingga kini belum diperbaiki. Kondisi lantai yang masih terbuat dari tanah itu, jika hujan deras becek dan sangat kotor.
Menurut bupati, dipilihnya pasar Wedi yang akan direnovasi, lantaran pasar tersebut dinilai hidup dalam artian jumlah pedagang yang banyak. Kalau pagi, sebagian pedagang menggelar dagangan di tepi jalan yang bisa mengganggu arus lalu lintas. Dikatakan, alokasi dana pembangunan Pasar Wedi sebesar Rp 18, 4 miliar itu, terinci dana dari APBN sebesar Rp 5 miliar, dari APBD Provinsi Jawa Tengah Rp 5,6 miliar. Sisanya dianggarkan dalam APBD Klaten tahun 2013.
"Pelaksanaan pembangunan Pasar Wedi akan meniru Pasar Cawas tanpa melibatkan investor," ujar Sunarna.
Berdasar pengalaman pembangunan Pasar Pedan yang melibatkan investor, ternyata menimbulkan permasalahan yang belum bisa terlesaikan. Karena itu, Pemkab tidak ingin masalah tersebut terjadi lagi, sehingga memilih pendanaan dari APBD, sehingga kios dan los bisa diberikan gratis kepada para pedagang lama yangh telah menempati pasar.
"Pembangunan pasar tradisional di Klaten dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian para pedagang dan masyarakat sekitar pasar. Sehingga jangan sampai memberatkan pedagang," tandas Sunarna.
Semenatra itu, Kepala Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Menengah (Disperasidagkop) dan UMKM), Drs S Sapto Aji MM mengatakan, tahun 2013 ini ada beberapa pasar yang aklan direnovasi. Selain Pasar Wedi, ada Pasar Pulowatu di Kecamatan Karangnongko yang dianggarkan sebesar Rp 6,5 miliar, dan beberapa pasar kecil lainnya.
Menurutnya, pembangunan pasar tradisional itu, untuk menghidupkan pasar tardisional. Diharapkan, pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Klaten akan menjadi pasar yang bersih, tertata dan ramai dikunjungi konsumen, sehingga kesejahteraan para pedagang bisa meningkat. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !