Sejak
satu pekan terakhir, harga gabah di Sukoharjo anjlok. Anjloknya harga gabah ini
diduga karena adanya permainan para tengkulak dari luar daerah dan akibat musim
penghujan. Pasalnya, musim panen kali ini bersamaan dengan panen di sejumlah
daerah.
Menurut
salah seorang pengurus kelompok tani di kecamatan Weru, Suparno mengatakan,
meski panen petani menjerit.Pasalnya, harga gabah mengalami penurunan sangat
drastis. Hal itu terjadi akibat beberapa daerah juga sudah musim panen.
Dampak panen raya di sejumlah daerah,
mengakibatkan harga gabah di Sukoharjo anjlog. Padahal, baru beberapa kecamatan
yang panen, sementara kecamatan lain baru musim pemupukan. Bahkan, ada yang
baru tanam akibat tanaman sebelumnya mati terendam banjir, paparnya.
Sementara
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Giyarti, Kamis (7/3) mengatakan,
harga gabah turun drastis hingga berada di kisaran di bawah Rp 3000 per
kilogram. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah basah adalah Rp 3.300,
dan Gabah Kering Rp 4.200 per kilogram.
“Mungkin
salah satu faktornya adalah karena musim penghujan. Di musim penghujan untuk
mendapatkan hasil gabah kering sangat sulit sehingga memerlukan oeprasional
untuk jemur tinggi. Padahal untuk gabah kering memerlukan panas sinar
matahari,” ujar Giyarti.
Oleh
karena itulah sejumlah petani berharap BUMD pertanian yang rencananya akan
dibangun Pemkab Sukoharjo segera dapat direalisasikan. Hadirnya BUMD Pertanian
sangat diidam-idamkan petani karena disinyalir dapat menampung gabah petani
dengan harga normal paparnya. (Armin)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !