![]() |
| Tanpak beberapa pejabat saat peluncuran buku yang berjudul Hoegeng [HA] |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Mantan Wakil Presiden
Jusuf Kalla memberikan sambutannya pada peluncuran buku berjudul Hoegeng yang
ditulis oleh Suhartono. JK mengagumi sosok Hoegeng Iman Santoso yang pernah
menjadi Kapolri (1966-1971) dan juga Menteri Panglima Angkatan Darat Kepolisian.
Dalam sambutannya itu JK berkisah setiap kali bertemu dengan Hogeng, tangan JK selalu dijabat dengan erat sebagai tanda ketegasan seorang Hoegeng. "Saya liat orang ini pasti jujur karena orang yang tegas pasti jujur, dan dugaan saya benar Hoegeng adalah sosok tokoh yang punya kejujuran dan sederhana oleh karena itu hingga kini namanya tetap jadi teladan," tukasnya.
JK yang terlihat sangat segar dengan batik biru
mengulangi kesannya bahwa Hoegeng adalah pemimpin yang jujur, sederhana,
dan berwibawa. Karena itulah, menurut JK Hoegeng bisa membawa institusi
keploisian saat itu menjadi bersih mengikuti dirinya.
Lebih lanjut JK yang juga Ketua PMI menyampaikan
bahwa kejujuran harus diikuti dengan ketegasan, dan kewibawan. Pemimpin yang
jujur selain menguasai persoalan harus tegas agar semua berjalan sesuai aturan
terlebih lagi di kepolisan.
Pemimpin yang jujur dan tegas lanjut dia, akan
akan melahirkan kewibawaan. Karena tanpa kewibawaan pemimpin dan lembaganya
tidak akan dihargai. Orang jujur itu punya kesempatan daan kewibawaan tapi dia
tidak menyeleweng. Menurut JK, Orang bisa dikatakan jujur setelah ia sukses
menyelesaikan tugas.
"Misalnya Abraham Samad dia bisa dikatakan jujur
nanti setelah menyelesaikan tugas sebagai Ketua KPK," selorohnya yang
disambut tepuk riuh dan Abraham yang hadir pun tertawa.
JK yang dikenal sebagai juru perdamaian itu sangat menekankan penting bagi pemimpin dan seluruh elemen dalam lembaga untuk jujur, tegas, daan berwibawa agar tidak terjdi hukum rimba.
"Seperti kita lihat apa yang menimpa MK saat
ini karena ulah pemimpin (Akil Mochtar) yang tidak jujur, lembaganya kehilangan
wibawa," ujarnya.
JK juga menginginkn institusi kepolisan juga
mencontohkan kejujuran, di depan Kapolri Jenderal (Pol) Drs. Sutarman ia
berpesan agar polisi harus bisa menjadi tauladan kejujuran sebagaimana
yang dicontohkan Hoegeng pada masanya.
"Polisi harus jujur, karena kalau polisi
tidak jujur siapa yang akan menjaga kejujuran?" pungkas JK. [HA]


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !