![]() |
| SIJ MN IX (pakai batik) ketika menerima GPH Puger (kanan) dari Keraton Kasunanan dalam acara peringatan naik tahta ke 26 tahun penguasa Pura Mangkunegaran. (Foto: Zaenal Huda) |
![]() |
| SIJ MN IX ketika menerima ucapan selamat dari para abdi dalem. (Foto: Zaenal Huda) |
Bahkan, pihak Pura Mangkunegaran juga tidak melakukan pemberian gelar kepada abdi dalem, serta pertunjukkan sakral Bedhaya Anglir Mendung.
“Kendati tidak ada pergelaran tarian sakral Bedhaya Anglir Mendung serta pemberian gelar sejumlah sentana dalem serta abdi dalem, namun secara keseluruhan peringatan naik tahta itu, berjalan dengan penuh khidmat,” jelas Pengageng Mandrapura Mas Ngabehi Supriyanto Waluyo usai jumenengan, Rabu (13/11) siang tadi.
Di lain pihak lanjut dia, sehari sebelum jumenengan, SIJ MN IX justru sempat berpesan, agar upacara jumenengan itu digelar dengan penuh kesederhanaan. Bahkan beliau langsung memerintahkan, agar tidak menyertakan sejumlah perlengkapan upacara termasuk pengiring serta saat beliau duduk di kursi kehormatan.
“Tersirat memang ada semacam keprihatinan yang agaknya saat ini tengah beliau hadapi. Namun hal ini tidak mungkin dijelaskan oleh beliau. Bahkan, Kangjeng Gusti juga tidak memakai busana kebesaran. Hanya mengenakan batik. Kita sebagai abdi dalem hanya sebatas melaksanakan perintah,” jelasnya.
Disinggung tentang kedatangan GPH Puger dari Keraton Kasunanan yang saat ini tengah dirundung kemelut tak berkesudahan, Supriyanto mengatakan, selama penyelenggaraan jumengan, Pura Mangkunegaran tidak pernah mengundang tamu-tamu dari luar.
“Apalagi dari Keraton Kasunanan. Karena secara struktur Pura Mangkunagaran adalah Kadipaten. Kalau Kasunanan kan kerajaan. Namun, kedatangan GPH Puger tetap kita tempatkan seperti tamu-tamu kehormatan yang lain,” jelasnya. (Nal)



1.Naik Tahta SUJIWO KUSUMO menjadi KGPAA Manku Negara IX ( 1988 - ... )
BalasHapus2.SOEWARNI & SARSIDI : 1.ADITYA 2.KATYA 3.DIAN 4.DEWI
Serat ipun sampun mboten wonten. ( 2014 )