JAKARTA - INDEPNEWS.Com :
Ketua PMI Jusuf Kalla menghimbau masyarakat di Indonesia agar sama-sama
membantu korban bencana Topan Haiyan, Filipina. Pasalnya bencana tersebut
ternyata bukan main-main dampaknya. Data terakhir yang dihimpun PMI menyebutkan
sampai saat ini, sedikitnya 2700-an orang meninggal dan 2 juta warga kehilangan
tempat tinggal.
![]() |
| Pilot bersama Mekanik Helikopter Bolcow 105 milik Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan test Flight |
Hal itu diungkapkan Farid
Husein dalam konferensi pers di PMI Rabu (13/11). Saat ini, jelas Farid, PMI
melalui ketuanya Jusuf Kalla terus berkomunikasi dengan ketua Red Cross
Filipina di Sydney Australia.
Dalam penjelasannya, Farid
mengatakan bahwa PMI kini telah siap mengirimkan bantuannya baik makanan,
obat-obatan, peralatan medis dan sekaligus tenaganya.
Bantuan makanan dan non
makanannya total 50 ton yang senilai 2,8 miliar. Bantuan itu terdiri dari
peralatan kebersihan 2.000 buah, 2.000 lembar selimut, 1.000 tenda, 10.000 mie
instan 9 personil kesehatan, mobil klinik.
Nantinya, jika dibutuhkan
jelas Farid, PMI juga juga akan mengirimkan rumah sakit lapangan. Rafiuddin
Hamarung ketua markas PMI menjelaskan bahwa tenaga medis dan relawan segera
dikirmkan ke Filipina.
“Nanti akan juga dikirim 6
spsialis sanitasi akan diberangkatkan dari Kuala Lumpur. Direncanakan juga
50-an relawan, namun masih menunggu dari tim pendahuluan malam ini. Sudah ada 3
orang dari tim pendahuluan yang akan dipimpin Tya Kurniawan,” papar Rafiuddin.
Lebih lanjut, PMI akan juga
mengirimkan 10 unit tangki air, 2 helikopter, 2 mobil amphibi. Semua bantuan
akan diberangkatkan tgl 19 ini dengan kapal roro bantuan dari ketua PMI Pusat
Jusuf Kalla.
Rafiuddin menambahkan bahwa
PMI akan melakukan aksi tanggap darurat untuk beberapa waktu.
“Nanti tanggap darurat 3
minggu sampai 2 bulan. Tapi semua tergantung PMI di (Filipina) sana,” jelas
Farid.
Ketua bidang kesehatan dan
bantuan sosial ini menjelaskan bahwa akan ada beberapa proses yang dilakukan
PMI sebelum benar-benar membantu korban Topan Haiyan.
“Tanggal 13 November tim
assesment berangkat ke Filipina, tanggal 14 terima informasi mereka, dan
tanggal 18 semua bantuan naik ke kapal. Nanti tgl 19 kita berangkat.” Jelas
Farid.
Saat ini PMI terus
berkoordinasi dengan Red Cross Filipina tentang aturan main di sana. Beberapa
yang menjadi perhatian PMI adalah cara bekendara di sana dan juga izin terbang
helikopter. Soal penempatan tenaga dan bantuan, PMI juga menyerahkan semuanya
pada arahan Red Cross Filipina. [HA]
Bagi warga Indonesia yang
bergerak hatinya untuk menyumbang dan membantu korban, Rafiuddin mengatakan
bahwa PMI meberikan 3 rekening berbeda untuk menyalurkannya yakni :
1. Bank BCA, KCU Thamrin
Jakarta, Nomor Rekening 206.300668.8, atas nama Kantor Pusat PMI. Swift Code: C
E N A I D J A
2. Bank Mandiri, KCP JKT
Krakatau Steel, Nomor Rekening: 070-00-0011601-7, atas nama Palang Merah
Indonesia. Swift Code: B M R I I D J A
3. BRI, KC Pancoran,
Jakarta, Nomor Rekening: 0390-01-000030-30-3, atas nama Palang Merah Indonesia.
Swift Code: B R I N I D J A
Dan bisa menghubungi Humas PMI di +62.21.7992325 email : pmi@pmi.or.id



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !