Jenderal Pelaku Pelanggaran Berat, Jangan Berlomba Jadi Presiden INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Jenderal Pelaku Pelanggaran Berat, Jangan Berlomba Jadi Presiden

Jenderal Pelaku Pelanggaran Berat, Jangan Berlomba Jadi Presiden

Ditulis Oleh redaksi Senin, 05 Mei 2014 | 22.25

JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Sumarsih, ibu korban Wawan mahasiswa yang tewas saat peristiwa Semanggi I ikut angkat bicara mengenai kasus penculikan dan penghilangan paksa 1997/1998.

"Kivlan Zen, mantan staf Kostrad, dia tahu banyak hal. Dia tahu di mana 13 korban diculik, ditembak dan dibuang. Khusus kasus Semanggi 1 mengakibatkan anak saya, Wawan ikut jadi korban," ungkap Sumarsih, Senin (5/5/2014) di Kontras, Jakarta Pusat.

Sumarsih menegaskan, jika memang para prajurit jenderal yang melakukan pelanggaran berat, mereka cinta pada NKRI dan tanah air. Ada baiknya mereka tidak perlu berlomba-lomba menjadi capres dan cawapres.

"Kalau mereka itu cinta tanah air, jangan berlomba-lomba menjadi presiden dan wakil presiden. Silakan dengan rendah hati rela membentuk pengadilan HAM terutama kasus-kasus pelanggaran berat HAM," ujar Sumarsih.

Sumarsih menambahkan apabila Prabowo berani mengklarifikasi soal peristiwa 1997/1998, sebaiknya jangan berbicara di media, melainkan bersaksi di depan pengadilan HAM. [TRIBUNnews.com]
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved