SOLO-INDEPNews; Kasus
penembakan dan pelemparan bom molotov Pos Pengamanan Lebaran di Kota
Budaya Solo, membuat keprihatinan berbagai pihak. Diduga kuat, kasus
penembakan dan pelemparan bom molotov bermotif politis.
Guncanangan aksi teror yang terjadi dua kali menjelang Hari Raya Idul Fitri 2012, membuat Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Calon Gubenrur DKI Jakarta itu, menuding ada kelompok yang belum teridentifikasi ingin membuat keresahan di Kota Bengawan.
Hal itu disampaikan Jokowi sesaat setelah meninjau lokasi kejadian aksi teror pelemparan bahan peledak di Pospam Lebaran Polresta Solo di Gladak, Minggu (19/8/2012) dini hari. Saat menyampaikan komentar di hadapan wartawan, Jokowi tak secara detail menyebutkan kelompok tersebut berasal dari Solo ataupun luar Solo.
Kendati seperti itu, dirinya tidak ingin berprasangka buruk atas kejadian yang menggemparkan warga Solo itu. “Masih didalami polisi,” katanya kepada wartawan.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengharapkan masyarakat tetap bersikap tenang menanggapi berbagai teror di Kota Bengawan. Dirinya menegaskan menyerahkan sepenuhnya pengusutan teror di Gladak kepada aparat kepolisian.
Jokowi yang mendatangi lokasi kejadian pukul 01.17 WIB terlihat tak banyak berbicara. Dengan mengenakan pakaian putih dan celana panjang warna hitam, Jokowi terlihat mondar-mandir di lokasi kejadian. Jokowi sering menundukkan pandangan saat di lokasi kejadian. Bahkan, dirinya terlihat merenung dalam beberapa menit di bundaran Gladak.
“Hari ini, masyarakat harus tetap menjalankan Salat Idul Fitri,” tegas Jokowi.
Sebelum insiden pelemparan bahan peledak ke Pospam Lebaran di Gladak ini, Jumat (17/8) dini hari lalu terjadi aksi penembakan oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan naik sepeda motor ke Pospam Lebaran di Gemblegan, Serengan, Solo. Akibat aksi itu dua polisi cedera. (Sp/Arm)
Guncanangan aksi teror yang terjadi dua kali menjelang Hari Raya Idul Fitri 2012, membuat Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Calon Gubenrur DKI Jakarta itu, menuding ada kelompok yang belum teridentifikasi ingin membuat keresahan di Kota Bengawan.
Hal itu disampaikan Jokowi sesaat setelah meninjau lokasi kejadian aksi teror pelemparan bahan peledak di Pospam Lebaran Polresta Solo di Gladak, Minggu (19/8/2012) dini hari. Saat menyampaikan komentar di hadapan wartawan, Jokowi tak secara detail menyebutkan kelompok tersebut berasal dari Solo ataupun luar Solo.
Kendati seperti itu, dirinya tidak ingin berprasangka buruk atas kejadian yang menggemparkan warga Solo itu. “Masih didalami polisi,” katanya kepada wartawan.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengharapkan masyarakat tetap bersikap tenang menanggapi berbagai teror di Kota Bengawan. Dirinya menegaskan menyerahkan sepenuhnya pengusutan teror di Gladak kepada aparat kepolisian.
Jokowi yang mendatangi lokasi kejadian pukul 01.17 WIB terlihat tak banyak berbicara. Dengan mengenakan pakaian putih dan celana panjang warna hitam, Jokowi terlihat mondar-mandir di lokasi kejadian. Jokowi sering menundukkan pandangan saat di lokasi kejadian. Bahkan, dirinya terlihat merenung dalam beberapa menit di bundaran Gladak.
“Hari ini, masyarakat harus tetap menjalankan Salat Idul Fitri,” tegas Jokowi.
Sebelum insiden pelemparan bahan peledak ke Pospam Lebaran di Gladak ini, Jumat (17/8) dini hari lalu terjadi aksi penembakan oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan naik sepeda motor ke Pospam Lebaran di Gemblegan, Serengan, Solo. Akibat aksi itu dua polisi cedera. (Sp/Arm)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !