Lebih Dekat Mengenal Joko Suwarno Alias “BAJANG KOPLAK” Pria Nyentrik Yang Dermawan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , , » Lebih Dekat Mengenal Joko Suwarno Alias “BAJANG KOPLAK” Pria Nyentrik Yang Dermawan

Lebih Dekat Mengenal Joko Suwarno Alias “BAJANG KOPLAK” Pria Nyentrik Yang Dermawan

Ditulis Oleh redaksi Sabtu, 02 Juni 2012 | 22.26

WONOGIRI - INDEPNEWS.Com : Pada tanggal 6 Setember 1954, lalu, pasangan suami istri Dirjo Puspito - Tinem, melahirkan anak laki-laki yang kemudian diberi nama Joko Suwarno. Ketika itu kedua orang tuanya yang tinggal di Desa Karangasem. Namun kemudian, hijrah ke Dusun Ringinanom Desa Jaten Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Joko Suwarno terlahir layaknya bayi pada umumnya. Dia tumbuh subur dibawah asuhan ibu kandung. Perubahan terjadi ketika Joko  berusia 2 tahun, tanpa sengaja, Joko meminum minyak tanah, yang ternyata hal itu mengganggu perkembangannya. Joko lamban tumbuh, akhirnya oleh orang tuanya dijuluki Bajang. Artinya Bayi. Sebutan Bajang terus melekat hingga dia dewasa, bahkan sampai sekarang.

Gara-gara meminum minyak tanah itu, ternyata tidak hanya membuat tubuhnya sulit tumbuh, namun diakuinya juga mengganggu perkembangan otaknya. “Jujur, semasa kecil, selain perkembangan tumbuh saya lamban, sayapun bodoh saat bersekolah. Ketika bersekolah di SD Negeri I Jaten, saya sempat tidak naik kelas sampai lima kali, jadi saya menempuh SD selama 11 tahun,” akunya.

“Ketika lulus SD, saya tidak langsung masuk SMP, namun saya sempat tidak masuk sekolah selama satu setengah tahun, kemudian saya melanjutkan sekolah di SMP Negeri Bulu, Sukoharjo. Di SMP-pun saya juga bodoh. Namun saya tetap tidak nglokro, saya terus berangkat sekolah dan tekun cari ilmu, walau setiap hari harus naik sepeda ontel  lebih dari tiga kilo, itupun, oleh orang tua saya hanya diberi sango Rp. 100,- dan itu tidak tiap hari, karena ekonomi orang tua saya memang sulit dan harus mencukupi 7 orang anak,” kenang Bajang, anak yang dilahirkan nomor empat.

Upaya untuk meningkatkan ilmu terus dilakukan, Bajang melanjutkan sekolah di SMA Pemda Selogiri, Wonogiri. Setelah mengantongi ijazah SMA tahun 1985, Bajang mengembara ke Madura. Ditempatnya yang baru ini, Bajang dipercaya menjadi tenaga administrasi di SMP Negeri Propo, Madura. Tahun 1986, Bajang masuk formasi CPNS.

Karena waktu itu kekurangan guru, akhirnya Bajang dipercaya untuk ikut mengajar. Karena diserahi mengajar, Bajang dituntut melanjutkan ilmunya dan melanjutkan kulih di Universitas Madura (UNIRA). “Dirasa mampu mengajar, Kepala Sekolah mempercayai saya mengampu empat bidang study, yakni Matematika, Bahasa Inggris, Olahraga dan IPBA.” Itu dilakukan sampai lulus kuliah.

Begitu lulus, Bajang mengajukan penyesuaian dan dinyatakan sebagai guru PNS pada tahun 1991. Ketika masuk golongan III B, Bajang memutuskan untuk pindah ke Surabaya dan mengajar di SMP Negeri 32 Surabaya, karena merasa lebih nyaman hidup di Surabaya. “Tapi saya hidup di Surabaya tidak lama, tahun1993 saya pindah dari Surabaya, tahun 1994 saya putuskan untuk keluar dari PNS. Karena waktu itu, pendapatan saya tidak cukup untuk menghidupi keluarga, sebab saat itu saya mempunyai tiga isteri. Yaitu, satu di Madura dan mempunyai anak dua dan satunya lagi di Surabaya dan juga punya anak dua, serta satu lagi di Jakarta”.

Bajang kemudian pindah ke Palembang untuk mencari peningkatan pendapatan. Sampai di Palembang, mulanya nasib yang dialami tidak baik. Bajang menjalani kehidupan di hutan selama enam bulan bersama isterinya yang kedua.

Sekeluar dari hutan, barulah Bajang mampu meningkatkan taraf hidup lantaran memperoleh kelebihan ilmu dari tuhan, hingga kemudian dipercaya menjadi paranormal. Bajang buka praktek di daerah Plaju dan saat itu banyak warga masyarakat yang dibantunya. “Setiap hari pasien saya  tidak kurang dari 20 orang,” akunya.

Setelah banyak orang yang mengenalnya, Bajang mendapat kepercayaan menjadi tenaga keamanan di Kantor Pertamina UPDN II selama dua tahun. Selama menjadi keamanan, Bajang tetap buka praktik paranormal di rumah. Hingga suatu hari, dia kedatangan pasien seorang wanita. Pasien tersebut berhasil disembuhkannya dan bajang tertarik kepadanya, hingga akhirnya wanita itu diperistri sampai sekarang.

Tidak hanya paranormal saja, namun Bajang juga cakap melakukan bisnis, keseriusannya dalam bekerja kian membuatnya sukses, bahkan belakangan ini meraup sukses dibidang kesenian. Awalnya dia membentuk kelompok campur sari yang dinamai Bajang Koplak, kemudian membentuk kelompok kerawitan dan yang terakhir membentuk group dangdut yang juga dinamai ‘Bajang Koplak’.
Keseriusannya dalam seni telah melahirkan album kolaborasi dengan artis kondang Didi Kempot. Album yang diberi bandrol ‘Campur Sari Ngakak’ tersebut laris manis di pasaran. Walau kini telah meraih sukses seperti yang dicita – citakan, namun tidak merubah jiwa kedermawanannya.

Bajang telah menyisihkan sebagian rejeki yang dia dapat untuk disumbangkan, sumbangan itu ada yang berbentuk material bangunan, sarana olahraga, bantuan sosial, dapat dilihat pada pembangunan jalan kampung dan masjid di desa Jendi, Selogiri. Untuk sarana olahraga Bajang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap senam manula, jalan santai sampai klub bola voly karang taruna dibeberapa desa, Bajang sendiri juga aktif dalam kegiatan trabas, olahraga mengendarai trail bersama – sama dengan muspida wonogiri.

Terakhir pada penghujung bulan September 2011, Bajang menyumbang hiburan pada HUT skuter di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, HUT Lalu Lintas yang digelar Satlantas Polres Wonogiri. Pun, pada tanggal 8 Oktober 2011, Bajang juga memboyong Didi Kempot untuk diajak pentas, menghibur masyarakat dalam rangka HUT RSPD yang dibarengkan dengan HUT Perhubungan yng ke-40. Hiburan yang sepenuhnya dibiayai Bajang Koplak ini mampu menyedot 10.000 penonton. Tak hanya itu, pada tanggal 30 Oktober 2011 group Bajang Koplak juga telah menghibur masyarakat di Palembang. 

KIPRAH
Politik
Ketika menjelang pemilihan Gubernur di Jawa Tengah pada tahun 2008, Bajang berinisiatif untuk memilih kader dari PDIP, itu dilakukan atas dasar ia berkiprah di PDIP, dalam melakukan dukungan tersebut bajang melakukan berbagai lobi kepada semua kader PDIP dan hasilnya semua pengurus DPC menyatakan sepakat untuk mendukung kader yang menjadi dukungan dirinya, sementara Bajang sendiri aktif di DPC PDIP Wonogiri. Waktu itu Bajang selalu bersama dengan tokoh nasional yang juga sebagai pengurus DPC PDIP Sukoharjo yang bernama JOKO dan WIDODO (31/10/2007). 

Hukum
Walaupun Bajang tidak pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum, Bajang bukanlah sosok yang buta hukum, dirinya cukup peduli dengan hukum, utamanya melakukan pendampingan maupun pembelaan hukum bila ada masyarakat kecil yang mendapat ketidak adilan secara hukum.

Ketika tetangganya terkena proyek tower PLN, Bajang pun tidak tinggal diam, Bajang terpanggil untuk melakukan pendampingan hukum kepada masyarakat, dengan harapan masyarakat mendapat ganti rugi yang layak.

Tak hanya itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wonogiri, berencana menaikkan tarif, pada tahun 2009 lalu, Joko Suwarno menunjukkan kepeduliannya dengan cara menyampaikan komentarnya dan dimuat diberbagai media massa.

Di wilayah Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo, Sosok Bajang dikenal masyarakat bisa membantu ketika ada warga yang mendapat perlakuan tidak baik dari koperasi maupun dari instansi lain dalam masalah simpan pinjam. 

Pertanian Dan Perikanan
Para petani di Kabupaten Wonogiri, utamanya di Kecamatan Selogiri, kini saling berlomba untuk meningkatkan produksi pertanian.

Berkat ketekunannya, kini di Selogiri banyak terdapat tanaman ketela pohon yang batangnya mampu menghasilkan 40 kg singkong. Tidak hanya itu, padi yang ditanampun, jenisnya spesifik dengan rasa yang nyaris menyamai padi rojo lele.

Untuk mengubah paradigma lama para petani di Selogiri, Bajang bersama dengan Kenthut Wahyuni dan Serikat Tani (SERTANI) terus melakukan upaya guna meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) para petani, baik dibidang manajemen maupun tekhnik mengelola lahan.

“Kita terus melakukan pemberdayaan kepada para petani, selain manajemen, kita juga perkenalkan padi varitas sertani 1, kedelai, jagung, kacang panjang merah dan putih, serta singkong,” Ungkap Kenthut disamping Bajang.

Tak hanya itu,  Bajang juga berperan dalam bidang perikanan, seperti yang dilakukan pada hari Minggu 16 Mei 2010 di Mina Wisata ‘Claket’ yang ada di desa  Sendang Ijo Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Saat itu Claket dipenuhi para pemancing yang berasal dari berbagai daerah. 

Sosial
Banyak yang telah dirasakan oleh masyarakat terkait dengan kedermawanah Joko Suwarno, bahkan peringatan 17 Agustus pun jadi meriah atas perannya.
Joko Suwarno yang menjadi pemrakarsa kegiatan 17 Agustus di kampungnya mengadakan lomba panjat pinang, panjat pinang dijadikan lomba kemeriahan 17an karena ada beberapa makna, yaitu disamping peserta yang harus mendapatkan hadiah yang ada diujung pohon pinang juga mencerminkan kemauan yang tinggi. Mengenai hadiah Bajang menjelaskan bahwa telah disiapkan untuk kebutuhan masyarakat.

Ditanya soal jumlah hadiah yang telah disediakan, Bajang mengaku, untuk memeriahkan peringatan 17an pihaknya mempersiapkan dana sebesar Rp. 10 juta rupiah. “Hadiah itu, semuanya saya alokasikan untuk hadiah berbagai lomba, termasuk diantaranya yang digantung diujung panjat pinang”, katanya. 

Bajang bukanlah orang terkaya di kampung tersebut, Dia juga bukan politikus yang mau mencalegkan diri, Namun dia memiliki kepedulian atas kegiatan sosial ini. 

Tak hanya itu, ketika mendengar kabar bahwa jajarannya Makodim Wonogiri akan diadakan serah terima jabatan beberapa Danramil, Joko Suwarno langsung menghadap Dandim 0728 untuk menanyakan apa yang dapat dibantu. Akhirnya Bajang menyumbang hiburan dan konsumsinya. 

Seni Dan Budaya
Kepeduliannya dibidang seni telah mewujudkan dan membentuk group Campur Sari “Bajang Koplak”. Karena dibentuk dengan manajemen yang baik, grup ini pun menjadi terkenal, setidaknya telah dipercaya mengisi beberbagai acara televisi swasta di Solo, yakni di TATV.  Group ini pun sering mengiringi penyanyi – penyanyi kondang yang sudah punya nama nasional, seperti Didi Kempot dan Cak Diqin.

Kini Joko Suwarno menekuni Pedhalangan, Belum lama belajar, sudah berani tampil dan mendalang di hadapan Bupati Sukoharjo, beserta Muspida dan ribuan masyarakat. Bajang juga tidak hanya sepenuhnya fokus di group Campur Sari saja, tapi bajang juga ngopeni kerawitan. 

Olah Raga
Kepada warga lanjut usia, Bajang punya kepedulian yang cukup tinggi, ketika melihat warga jateng yang berusia sepuh giat melakukan senam lansia. Bajang tergerak hatinya dan spontan memberikan bantuan kaos seragam.
“Kami hanya memberikan motivasi kepada mereka yang sudah berusia tua. Agar mereka semangat melakukan senam lansia. Sebab dengan senam lansia, kondisinya akan lebih sehat dan tidak terkena penyakit dan penuaan dini”, kata Joko Suwarno sembari menambahkan, kalau sudah terkena penyakit biaya untuk menyembuhkannya sangat mahal.

Didunia olahraga Bajang lebih suka menggeluti motor cross dan rally menggunakan jeep. Hobynya tersebut ditunjukkan saat lepas sambut, Kapolres Wonogiri AKBP Nang Avianto yang digantikan AKBP Ni Ketut Swastika.

Dalam kesempatan itu, Bajang menurunkan ratusan sepeda motor dan pecinta jeep yang tergabung dalam komunitas ‘Bajang Koplak’. 

Pendidikan
Saat seluruh keluarga Besar SMA Negeri 2 Wonogiri, merayakan ulang tahunnya yang ke 38, di GOR Girimandala Wonogiri, Bajang terlihat juga disana, Bajang duduk sederet dengan Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Drs. Suparno, M.Pd. dan sejumlah kepala sekolah.

Di lain kesempatan, saat SMK Negeri 1 merayakan ulang tahunnya, Bajangpun juga terlihat di sana lantaran mensponsori kegiatan Duta Skansa. Namun setelah melihat antusias  siswa dalam memeriahkan HUT sekolahnya, akhirnya terketuk untuk mensponsori pula lomba memasak. 

“Saya salut melihat kreatifitas anak-anak SMK Negeri 1 Wonogiri. Untuk itu saya memberikan sedikit stimulan kewirausahaan mereka bangkit. Sehingga diharapkan selepas dari sekolah ini, mereka tidak ada yang menganggur, Mereka dapat membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri khususnya, dan orang lain pada umumnya”. Jelas Bajang. (Independent News)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved