![]() |
| Obyek Wisata Rawa Jombor dengan Getheknya (Foto : Sumanto) |
KLATEN-INDEPNews; Tradisi unik menyambut hari raya
Lebaran dan Pasca Lebaran masyarakat Kabupaten Klaten yang pernah diuri-uri
selama ratusan tahun tampaknya belakangan ini telah mulai bergeser menjadi
wisata lebaran. Kalau pada tahun 70-an pasar malam diselenggarakan di
alun-alun Kota Klaten, namun sejak beberapa tahun yang lalu tradisi ini di
pusatkan di Munumen Juang dan halaman GOR Gelarsena, Jonggrangan Klaten Utara.
Termasuk juga tradisi “sebar ketupat” pada puncak Bakda Syawalan yang dulunya
dipusatkan disekitar lokasi Sendang Bulus Jimbung, Desa Jimbung Kecamatan
Kalikotes, tetapi digeser di Bukit Sidhoguro, Krakitan, Bayat.
Pada tahun
80-an silam, masyarakat Klaten khususnya yang bermukim di dua desa dan dua
kecamatan (Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dan Desa Jimbung, Kecamatan
Kalikotes) masih memegang teguh tradisi sebar ketupat yang konon diyakini ‘Ngalap
Berkah’ dari para leluhurnya atau para pendahulunya di lokasi sendang, namun
sejak beberapa tahun lalu di dipindahkan ke Bukit Sidhoguro, tak jauh dari Rowo
Jombor. “Upacara tradisi Syawalan tahun ini akan diselenggarakan di Bukit
Sidhoguro,” ungkap Bambang S, seorang tokoh masyarakat Desa Krakitan, Kamis
(23/8).
Tradisi
syawalan atau dikenal kupatan di Klaten yang biasa diadakan setahun sekali di
sekitar Sendang Jimbung Desa Jimbung, sudah beberapa tahun ini diselenggarakan
di lokasi Bukit sidhoguro. Untuk meramaikan suasana perayaan, sebelum acara
dimulai makanan khas (ketupat) hari raya syawalan itu dikirab menuju Kupel
Jombor yang terletak di Bukit Sidhoguro, dengan prosesi kirab yang melibatkan
sekitar 100 personil, termasuk perangkat desa dari dua desa tersebut.
Prosesi
kirab akan seatraktif mungkin dan diramaikan berbagai pertunjukkan seperti
tari-trian tradisional, dan yang lain, guna menghibur para pengunjung dan warga
Kabupaten Klaten yang ingin menikmati pekan syawalan pada pasca Lebaran di Rawa
Jombor dan Bulus Jimbungnya.
Dalam
merayakan hari Raya Lebaran dan Syawalan Pemkab Klaten dalam hal ini Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten tetap bertekad
untuk menggelar berbagai keramaian di obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten
Klaten.
Sebab, tak
pelak lagi, pasca lebaran dengan kebisingan di perkotaan bisa menggiring
orang-orang di kota itu untuk memburu
obyek-obyek wisata di daerah pegunungan maupun daerah pinggiran kota yang menyimpan dan
menyuguhkan udara jernih dan nyaman terbebas dari suara bising dan polusi.
Sehingga
tak mengherankan bila Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang sering dikenal
sebagai hari kemenangan, setelah melakukan puasa dan membayar zakat. Barangkali
karena kemenangannya itu, lalu dipandang
perlu untuk merayakannya. Itulah sebabnya, menjelang hari-hari tersebut
dijadikan untuk mengungkapkan rasa kegembiraannya.
Salah satu
di antaranya melalui acara-acara wisata. Sehingga obyek-obyek wisata menjadi
lautan manusia. Tentu peristiwa penting tersebut bagi pengelola obyek wista tidak
dibiarkan begitu saja. Maka jauh sebelumnya mereka disibukkan dengan berbenah
diri, memeprindah ataupun menyiapkan dengan paket-paket pendukungnya.
Demikian
juga bagi Dinas Pariwisata (Disparta) Pemkab Klaten, masa-masa Lebaran adalah
kesempatan untuk meraup rupiah, sebagai pemasukan pendapatan daerahnya. Karena
itu paket-paket pendukung seperti atraksi seni baik yang tradisional maupun
yang modern digelarnya. Ini tak lain bermaksud, utnuk menarik ratusan
pengunjung.
Adapun
obyek-obyek wisata antara lain, obyek wisata Deles Indah yang berada di lereng
Merapi Kecamatan Kemalang, obyek Rowo Jombor, di Krakitan, Bayat, Museum Gula Jateng, Makam KA Gribig, Makam
Ronggowarsito, Makam Pandanarang, Media Center dengan pelayanan internet gratis,
faksimal dan gelar pasar maleman di Kota Klaten.
“Berwisata
di Klaten para pengunjung bisa memilih, silahkan para pengunjung memilih tempat
wisata sambut lebaran tahun ini di obyek pegunungan Deles Indah, atau menikmati
hiburan di obyek wisata yang lainnya,” ungkap Kepala Disbudparpora Klaten, Drs.
Sugeng Haryanto. (Sumanto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !