![]() |
| Drs. Mohctar Hayuni, M.Hum, Kepala sekolah MTs Negeri Sokoharjo (Foto : Jak) |
SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : Melihat sepintas penampilannya yang bersahaja, tenang dan berwibawa mencerminkan jatidiri seorang pria yang punya jabatan penting di lingkungan sekolah. Drs. Mohctar Hayuni, M.Hum, dialah kepala sekolah MTs Negeri Sokoharjo. Lahir di Bengkulu dari pasangan seorang ibu dan bapak yang sederhana.
Dari kecil sudah terbiasa belajar bergelut dengan berbagai tanaman, baik cengkeh, lada, kopi, kelapa, padi dan lain-lain. Semua dilakukan untuk mengurangi beban orang tua yang pada saat itu bekerja hanya sebagai seorang guru ngaji dan sebagai petani.
Dalam perjalanan hidupnya dijalani dengan penuh semangat. Pengabdianya semua diawali dari menjadi guru honorer (WB) hingga beberapa tahun. Kemudian hijrah ke Kota Solo untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi swasta Universitas Muhamadiyah Surakarta. Karena prestasi dan kemampuan yang dimilikinya, Mochtar Hayuni diangkat sebagai asisten dosen di kampusnya. Kesempatan tersebut tentunya tidak disia-siakan dan menjadi kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya Karena disamping bisa mengurangi beban orang tuanya juga bisa menjadi modal awal dalam meniti karier kedepan.
Ternyata benar, dalam perjalanan kariernya bisa dibilang cemerlang. langkah akademiknya terus berlanjut dengan mengambil kuliah program S2 dengan bidang Study Linguistik di UNS Surakarta kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan program S3 Linguistik diskripty di kampus yang sama dan berhasil diwisuda. Tawaran untuk menjadi dosen dan kepala sekolah terus mengalir. Dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang matang pada akirnya diputuskan untuk memilih menjadi Kepala Sekolah di Mts Negeri hingga sekarang.
Selain itu juga sebagai Pengurus MUI Surakarta, Komisi Pendidikan periode 2012-2017, juga sebagai ketua I MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) Surakarta. Meski harus mengalami mutasi beberapa kali dari satu kota ke kota lain semua dijalani dengan rasa ikhlas. Banyak hal dilakukan setiap hari jumat untuk mengisi kegiatan Imam dan Khotib di Masjid Manahan Solo, Masjid Aspol, Masjid BLK Solo dan Masjid Al Tauhid PWSB Pabelan.
Kini lengkaplah sudah prestasi seorang mochtar Hayuni dalam meniti karier. Kesempurnaan yang diraih tentunya tidak terlepas dari peran keluarga dalam memberi dukungan kususnya istri tercinta yang sampai saat sekarang masih menjabat sebagai HAKIM di Pengadilan Agama.
“Pada dasarnya perjalanan hidup seseorang sulit dipahami dan apa yang kita kerjakan agar bisa mendapatkan hasil yang lebih, dalam kenyataanya hasilnya terkadang tak sebanding dari yag apa kita lakukan. Bahkan masih jauh dari apa yang kita perjuangkan. Namun apapun itu namanya…semua kembali pada diri kita sendiri bagaimana cara kita dalam menyikapi sesuatu. artinya sedikit banyak kita harus bisa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita” Sedikit diplomatis yang disampaikan Mochtar Hayuni disela sela kesibukanya sebagai Kepala sekolah.
“Apa tantangan bpk selama ini terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah?” “…Tantanganya adalah dari diri kita sendiri. Dengan tantangan itu, berarti kita dituntut untuk lebih banyak belajar dan terus belajar agar kita bisa berfikir kedepan secara mandiri dan lebih dewasa.”
“Maaf….sebagai kepala sekolah atau seorang pendidik, kalau boleh tahu…apa rencana bapak kedepan terkait dengan pendidikan?” “… hidup adalah perjuangan.segala sesuatu mesti harus diperjuangkan dan saya tidak akan berhenti disini, semua harus terprogam bagaimana anak didik bisa belajar lebih tenang dengan fasilitas yang memadai sehingga anak benar-benar merasa nyaman dilingkungan sekolah.
Sebagai kepala sekolah saya punya tanggung jawab besar terhadap masa depan anak anak itu sendiri. Dari itulah saya selalu berpesan agar tetap belajar dengan segala kemampuan yang ada. Gapailah mimpimu sebisa mungkin selagi langkahmu masih panjang karena perjalanan masih jauh untuk menuju puncak.dengan keuletan dan ketekunan insyaalloh Tuhan akan memberikan kemudahan”. Semoga………… (Joko Sp)
Dari kecil sudah terbiasa belajar bergelut dengan berbagai tanaman, baik cengkeh, lada, kopi, kelapa, padi dan lain-lain. Semua dilakukan untuk mengurangi beban orang tua yang pada saat itu bekerja hanya sebagai seorang guru ngaji dan sebagai petani.
Dalam perjalanan hidupnya dijalani dengan penuh semangat. Pengabdianya semua diawali dari menjadi guru honorer (WB) hingga beberapa tahun. Kemudian hijrah ke Kota Solo untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi swasta Universitas Muhamadiyah Surakarta. Karena prestasi dan kemampuan yang dimilikinya, Mochtar Hayuni diangkat sebagai asisten dosen di kampusnya. Kesempatan tersebut tentunya tidak disia-siakan dan menjadi kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya Karena disamping bisa mengurangi beban orang tuanya juga bisa menjadi modal awal dalam meniti karier kedepan.
Ternyata benar, dalam perjalanan kariernya bisa dibilang cemerlang. langkah akademiknya terus berlanjut dengan mengambil kuliah program S2 dengan bidang Study Linguistik di UNS Surakarta kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan program S3 Linguistik diskripty di kampus yang sama dan berhasil diwisuda. Tawaran untuk menjadi dosen dan kepala sekolah terus mengalir. Dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang matang pada akirnya diputuskan untuk memilih menjadi Kepala Sekolah di Mts Negeri hingga sekarang.
Selain itu juga sebagai Pengurus MUI Surakarta, Komisi Pendidikan periode 2012-2017, juga sebagai ketua I MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) Surakarta. Meski harus mengalami mutasi beberapa kali dari satu kota ke kota lain semua dijalani dengan rasa ikhlas. Banyak hal dilakukan setiap hari jumat untuk mengisi kegiatan Imam dan Khotib di Masjid Manahan Solo, Masjid Aspol, Masjid BLK Solo dan Masjid Al Tauhid PWSB Pabelan.
Kini lengkaplah sudah prestasi seorang mochtar Hayuni dalam meniti karier. Kesempurnaan yang diraih tentunya tidak terlepas dari peran keluarga dalam memberi dukungan kususnya istri tercinta yang sampai saat sekarang masih menjabat sebagai HAKIM di Pengadilan Agama.
“Pada dasarnya perjalanan hidup seseorang sulit dipahami dan apa yang kita kerjakan agar bisa mendapatkan hasil yang lebih, dalam kenyataanya hasilnya terkadang tak sebanding dari yag apa kita lakukan. Bahkan masih jauh dari apa yang kita perjuangkan. Namun apapun itu namanya…semua kembali pada diri kita sendiri bagaimana cara kita dalam menyikapi sesuatu. artinya sedikit banyak kita harus bisa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita” Sedikit diplomatis yang disampaikan Mochtar Hayuni disela sela kesibukanya sebagai Kepala sekolah.
“Apa tantangan bpk selama ini terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah?” “…Tantanganya adalah dari diri kita sendiri. Dengan tantangan itu, berarti kita dituntut untuk lebih banyak belajar dan terus belajar agar kita bisa berfikir kedepan secara mandiri dan lebih dewasa.”
“Maaf….sebagai kepala sekolah atau seorang pendidik, kalau boleh tahu…apa rencana bapak kedepan terkait dengan pendidikan?” “… hidup adalah perjuangan.segala sesuatu mesti harus diperjuangkan dan saya tidak akan berhenti disini, semua harus terprogam bagaimana anak didik bisa belajar lebih tenang dengan fasilitas yang memadai sehingga anak benar-benar merasa nyaman dilingkungan sekolah.
Sebagai kepala sekolah saya punya tanggung jawab besar terhadap masa depan anak anak itu sendiri. Dari itulah saya selalu berpesan agar tetap belajar dengan segala kemampuan yang ada. Gapailah mimpimu sebisa mungkin selagi langkahmu masih panjang karena perjalanan masih jauh untuk menuju puncak.dengan keuletan dan ketekunan insyaalloh Tuhan akan memberikan kemudahan”. Semoga………… (Joko Sp)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !