![]() |
| Jusuf Kalla hadir dalam seminar nasional bertajuk "Revitalisasi Studi Agama dalam Resolusi Keagamaan di Indonesia" di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. [HA] |
“Sejak Indonesia merdeka ada 15 konflik besar 10 diantaranya disebabkan oleh ketidak adilan ekonomi dan politik. Namun agama menjadikan orang-orang yang berkonflik menjadi besar didasari solidritas agama,” ujar mantan Wakil Presiden RI 2004-2009.
Pada dasarnya sebagai orang yang disebut sebagai ahli resolusi konflik, JK memaparkan bagaimana situasi sebenarnya dalam sebuah konflik. Dia mencontohkan agama dipakai untuk jaminan masuk surga bagi orang-orang yang berkonflik, seperti yang terjadi di Ambon dan Poso. Maka, kata JK, yang harus dilakukan adalah membalikkan logika mereka bahwa orang yang berkonflik justru tidak akan menginjak surga, tapi semua akan masuk neraka.
Kata JK, yang sangat kejam ketika terjadi konflik adalah ketika para preman dilepaskan untuk ikut berperang. Preman-preman yang diberitahu jalan pintas menuju surga adalah membela saudara mereka dengan membunuh orang yang dianggap musuh.
“Maka preman bengis, yang merasa ingin taubat menjadi kejam dalam menghabisi nyawa orang karena surga,” papar JK.
Namun JK merasa bersyukur konflik di Poso dan Ambon bisa dipadamkan.
Menurut Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini, bila sekarang ini daerah Poso yang terkadang terjadi pemboman di pos polisi, itu adalah ulah orang ingin yang memanfaatkan situasi daerah yang pernah berkonflik tersebut. JK yakin bahwa ini bukan kelompok yang dulu bertikai.
Oleh karena itu JK menghimbau bahwa jangan mudah terpancing dengan konflik yang disebut karena latar belakang agama. Karena, pasti ada sebab lain yang mendasari.
Indonesia adalah negara paling toleran di dunia. Semua hari raya keagamaan dijadikan hari libur nasional. Tempat-tempat ibadah juga menyebar di setiap pemukiman.
“Karena itu, marilah membangun damai antar umat.” pungkas JK. [HA]


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !