![]() |
| Jimly Asshiddiqie, Ketua DKPP |
"Jadi kita harus mengendalikan semuanya. Bukan dua pribadi atau empat pribadi. Ini persoalan 47 persen versus 53 persen rakyat Indonesia. Masing-masing ini emosi," ujar Jimly di kediaman rumahnya, Pondok Labu Indah, Jakarta Selatan, kemarin.
Jimly pun berandai, jika 53 persen tersebut lebih banyak di masyarakat kelas menengah ke atas dan 47 persennya mayoritas kelas menengah ke bawah.
Diperlukan, kesabaran dalam mempertemukan kedua belah pihak. Sehingga, dirinya pun menyarankan jangan terburu-buru mempertemukannya seakan waktu sudah mulai habis.
"Yang biasanya itu pandai ribut, membangun keributan itu. Ini yang kelas menengah ke atas. Jadi musti sabar, kalau rakyat di bawah kan ikut-ikut saja," tutur Jimly.
Lebih jauh dirinya mengatakan, pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo yang baik ketika Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan hasil persidangan hasil Pilpres 2014. "Ya, sehabis keputusan MK, kan masih ada waktu," ucapnya.
Diketahui, kedua pasangan tersebut sehabis keputusan pengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bertemu secara pribadi. Namun, ketika pada bulan Ramadan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempertemukannya di Istana Negara sembari berbuka puasa bersama. (TRIBUNnews.com)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !