Konferensi pers kubu Prabowo digelar setelah putusan MK di Hotel Hyatt, Jakarta Pusat |
Seperti dilaporkan majalah Tempo edisi pekan ini, Prabowo memilih pergi meninggalkan para elite politik pengusungnya lantaran tak terima mereka membuat pidato yang isinya antara lain menerima bila MK menolak gugatan sekaligus mengukuhkan kemenangan Jokowi-JK. (Baca Laporan Utama Majalah Tempo, Rencana Baru Koalisi Sang Jenderal)
Ketika draf pidato itu dibaca Prabowo, ia langsung tak sreg. "Kalian berkhianat? Dapat apa dari Jokowi?" katanya dengan suara tinggi di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, seperti ditirukan peserta pertemuan. (Baca Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?)
Hatta kemudian mencoba menyanggah Prabowo. "Mau sampai kapan begini terus?" ujar Hatta. Dia mengatakan putusan Mahkamah bersifat "final dan mengikat". Bila gugatan mereka ditolak, Jokowi tetap akan dilantik sebagai presiden. Namun, Prabowo tetap tak menerima. (Baca selengkapnya: Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus)
Berikutnya, Tanda Tangan Terakhir dari Prabowo
Menurut sumber Tempo, sekitar pukul 20.00 Prabowo akhirnya mau menerima isi pidato tersebut. Dia menjadi orang terakhir yang membubuhkan tanda tangan pada pidato itu. Walau demikian, ia enggan muncul di depan pers untuk membacakan pidato. (Baca: Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK)
Karena Prabowo tak mau menampakkan diri, kata sumber Tempo, para pemimpin partai, termasuk Hatta Rajasa, sepakat tak menghadiri pembacaan sikap. Mereka mendelegasikan urusan ke para sekretaris jenderal. Selanjutnya, para sekretaris jenderal menunjuk politikus Golkar, Tantowi Yahya, membacakan sikap Koalisi Merah Putih--koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta. (Baca: Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK)
Dalam konferensi tersebut, Tantowi menyatakan kubunya menerima putusan MK sebagai putusan final. Meski demikian, dia mengatakan bahwa Koalisi Merah Putih bersama para relawan tak akan berhenti memperjuangkan demokrasi. Dia juga mengatakan koalisinya akan tetap berjuang walaupun di luar pemerintahan.
Orang dekat Prabowo yang juga politikus Gerindra, Andre Rosiade, menyanggah kabar bahwa suasana sempat memanas lantaran Prabowo murka. "Saya hadir di situ. Tak ada marah-marah. Suasana tenang, bahkan Pak Prabowo ketawa-ketawa," katanya. (Tim Tempo)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !