![]() |
| Patung di atas lumpur lapindo karya Dadang Christanto sebelum tenggelam (Boy Slamet/Jawa Pos) |
Patung itu perlahan tenggelamnya, rata-rata sampai dada sekarang,” kata Kusno yang tiap hari bekerja sebagai tukang ojek dan penjual kaset di depan patung manusia itu, Rabu, 3 September 2014.
Menurut Kusno, 110 patung itu memiliki nilai tersendiri bagi warga korban lumpur Lapindo. Pasalnya patung itu juga ikut mengenang delapan tahun semburan lumpur Lapindo. Patung lumpur manusia itu juga menjadi daya tarik kawasan wisata lumpur. (Baca juga: Kawasan Luapan Lumpur Lapindo Dipadati Turis)
Kusno menambahkan tenggelamnya 110 patung manusia lumpur itu sesuai dengan prediksi seniman pembuat patung, Dadang Christanto, yang mengatakan daya tahan patung hanya empat bulan terhitung sejak pembuatannya pada 29 Mei. Patung tidak tahan lama karena diletakkan di luar ruangan dan dibiarkan kepanasan serta kehujanan.
Selain 110 patung, ribuan tangan harapan yang juga sempat memeriahkan delapan tahun semburan lumpur Lapindo juga ikut tenggelam tak tersisa. Tangan harapan itu sudah rata oleh lumpur yang kian meninggi. »Namun jangan harap semangat kami untuk menuntut ganti rugi ikut tenggelam, ganti rugi harga mati,” kata Kusno.
B erdasarkan pantauan Tempo, 110 patung yang ikut memeriahkan delapan tahun lumpur Lapindo itu kondisinya sudah parah. Banyak patung yang sudah miring tak terawat. Mayoritas patung sudah tenggelam oleh lumpur kental hingga dada. Namun ada pula yang sudah sampai leher. jumlahnya pun dihitung dengan kasat mata sudah berkurang, sekitar 94 yang masih berdiri tegak. (Mohammad Syarrafah/Tempo/in)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !