![]() |
| Kopiah Gus Dur pas di kepala Jokowi (Kaskus) |
"Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) kita nilai mampu melaksanakan pesan Gus Dur untuk melakukan rekonsiliasi bangsa Indonesia. Karena semasa masih menjadi Wali Kota Solo, Jokowi mampu melakukan rekonsiliasi terhadap Keraton Surakarta yang mempunyai raja kembar," ujar Eko kepada wartawan, di Solo, Rabu (3/9).
Eko Galgendu menceritakan, saat membuat surat wasiat, Gus Dur ditemani oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat itu, Paku Buwono (PB) XII. Sebagai orang yang dititipi surat tersebut, dirinya memiliki tanggung jawab untuk menyampaikannya kepada presiden yang baru.
"Gus Dur bersama sinuhun yang membuat surat itu. Selanjutnya saya simpan sejak 2003 lalu. Jokowi dianggap mampu melaksanakan surat wasiat itu karena memiliki pribadi yang ikhlas," katanya.
Eko menegaskan, rekonsiliasi perlu dilakukan oleh segenap elemen bangsa, untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan Indonesia agar memiliki nilai agung. Dalam waktu dekat ini dia akan menemui sahabat Gus Dur di Myanmar dan Thailand, untuk membicarakan surat Gus Dur, terkait masalah rekonsiliasi bangsa itu. Selain Gus Dur dan PB XII, dan dirinya, tokoh Muhammadiyah, M Habib Chirzin, petinggi Agama Budha yang tinggal di Candi Mendhut Husodo Pannavaro dan tokoh Agama Hindu, Tjokorda Gde Agung Suyasa juga terlibat dalam penandatanganan surat wasiat tersebut.
"Bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan keanekaragaman lainnya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Maka perlu adanya rekonsiliasi bangsa seperti apa yang disuratkan dalam wasiat Gus Dur," ungkap Habib Chirzin dalam kesempatan yang sama.
Pria yang juga sebagai sahabat dekat Gus Dur itu juga mengatakan, melalui surat wasiat itu Indonesia diharapkan mampu menjadi bangsa yang aman dan tercipta kerukunan antar umat beragama. (Arie Sunaryo/Merdeka.com/inc)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !