JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Giman, pria kelahiran 1976 asal Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, memenuhi nazarnya untuk berjalan kaki dari kampung halamannya, menuju Jakarta, menggantikan Amien Rais yang ingkar janji berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
Giman finish di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Senin (13/10) pukul 10.00 WIB. "Saya mau melapor kepada Amien Rais, saya sudah tiba di Jakarta," ungkap Giman, yang berangkat dari Malang 21 September 2014, tiba di Yogyakarta Senin (29/9) pagi.
Giman yang merupakan anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Malang, berpakaian seadanya berupa celana jeans, kaus, dan topi bertuliskan "Jokowi for Presiden" dan bendera Bara JP, di Yogyakarta disambut anggota FPDIP DPRD Kota Yogyakarta.
Perjalanan dari Malang, melalui Nganjuk, Ngawi, Sragen, Solo, menurutnya, tidak terlalu melelahkan. Awalnya, Giman mengaku hendak menjemput Amien Rais di rumahnya di Sleman, menagih janjinya yang pernah menyatakan hendak berjalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Dari Sleman ke Semarang, lanjut ke Alasroban, Pekalongan, Brebes, Cirebon, Indramayu, Cikampek, Karawang, Bekasi, kemudian menyusuri Kalimalang ke Jakarta, tiba di markas Bara JP Minggu (12/10).
Giman mengatakan, selain menggantikan Amien Rais berjalan kaki, ayah empat anak ini ingin menyampaikan harapannya kepada Jokowi, agar anak-anak Indonesia bisa bersekolah semua.
Sementara itu, budayawan Goenawan Mohamad mengkritik sikap rekannya sesama pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, yang tidak memenuhi nazar untuk jalan kaki Yogyakarta-Jakarta. Sementara Giman, seorang pedagang kue putu, menjalankan nazarnya menggantikan Amie Rais yang ingkar janji.
"Penjaja kue putu itu mengajarkan akhlak yang baik kepada Prof Dr Amien Rais: Pak, jadilah orang yang bisa dipercaya, dan banyaklah jalan kaki," tulis GM, sapaan akrab budayawan itu dalam akun twitter-nya.
Seperti diketahui, Amien Rais, bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan tokoh Muhammadiyah, membantah pernah mendesak agar Prabowo diseret ke Mahkamah Militer karena dinilai mengetahui dan bertanggung jawab atas penculikan itu.
Ia mengaku tak pernah membuat pernyataan seperti itu. Amien pun menantang agar penudingnya memperlihatkan kliping koran, rekaman radio atau televisi yang memuat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo. Kalau terbukti ada, ia akan jalan kaki bolak-balik Jakarta-Yogyakarta.
Amien meyakini bahwa Prabowo lebih mampu menjaga kedaulatan Indonesia dan mempertahankan keutuhan teritorial. Ada pun Jokowi, menurut dia, hanya sekadar melanjutkan kebijakan penjualan aset negara, seperti pada masa pemerintahan Presiden Megawati. (dd)
Giman finish di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Senin (13/10) pukul 10.00 WIB. "Saya mau melapor kepada Amien Rais, saya sudah tiba di Jakarta," ungkap Giman, yang berangkat dari Malang 21 September 2014, tiba di Yogyakarta Senin (29/9) pagi.
Giman yang merupakan anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Malang, berpakaian seadanya berupa celana jeans, kaus, dan topi bertuliskan "Jokowi for Presiden" dan bendera Bara JP, di Yogyakarta disambut anggota FPDIP DPRD Kota Yogyakarta.
Perjalanan dari Malang, melalui Nganjuk, Ngawi, Sragen, Solo, menurutnya, tidak terlalu melelahkan. Awalnya, Giman mengaku hendak menjemput Amien Rais di rumahnya di Sleman, menagih janjinya yang pernah menyatakan hendak berjalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Dari Sleman ke Semarang, lanjut ke Alasroban, Pekalongan, Brebes, Cirebon, Indramayu, Cikampek, Karawang, Bekasi, kemudian menyusuri Kalimalang ke Jakarta, tiba di markas Bara JP Minggu (12/10).
Giman mengatakan, selain menggantikan Amien Rais berjalan kaki, ayah empat anak ini ingin menyampaikan harapannya kepada Jokowi, agar anak-anak Indonesia bisa bersekolah semua.
Sementara itu, budayawan Goenawan Mohamad mengkritik sikap rekannya sesama pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, yang tidak memenuhi nazar untuk jalan kaki Yogyakarta-Jakarta. Sementara Giman, seorang pedagang kue putu, menjalankan nazarnya menggantikan Amie Rais yang ingkar janji.
"Penjaja kue putu itu mengajarkan akhlak yang baik kepada Prof Dr Amien Rais: Pak, jadilah orang yang bisa dipercaya, dan banyaklah jalan kaki," tulis GM, sapaan akrab budayawan itu dalam akun twitter-nya.
Seperti diketahui, Amien Rais, bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan tokoh Muhammadiyah, membantah pernah mendesak agar Prabowo diseret ke Mahkamah Militer karena dinilai mengetahui dan bertanggung jawab atas penculikan itu.
Ia mengaku tak pernah membuat pernyataan seperti itu. Amien pun menantang agar penudingnya memperlihatkan kliping koran, rekaman radio atau televisi yang memuat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo. Kalau terbukti ada, ia akan jalan kaki bolak-balik Jakarta-Yogyakarta.
Amien meyakini bahwa Prabowo lebih mampu menjaga kedaulatan Indonesia dan mempertahankan keutuhan teritorial. Ada pun Jokowi, menurut dia, hanya sekadar melanjutkan kebijakan penjualan aset negara, seperti pada masa pemerintahan Presiden Megawati. (dd)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !