Soal Munculnya Pimpinan DPR Tandingan, Yusril Sarankan Berbagi Kekuasaan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Soal Munculnya Pimpinan DPR Tandingan, Yusril Sarankan Berbagi Kekuasaan

Soal Munculnya Pimpinan DPR Tandingan, Yusril Sarankan Berbagi Kekuasaan

Ditulis Oleh redaksi Rabu, 29 Oktober 2014 | 22.57

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra (Okz)
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra prihatin dengan fenomena pimpinan DPR tandingan yang dibentuk oleh Koalisi Indonesia Hebat. Ia menyarankan kekuasan lebih mengutamakan musyawarah, bukan adu kuat semata.

"Politisi kita belum mampu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi," kata Yusril dalam akun twitter pribadinya, @Yusrilihza_Mhd, Rabu (29/10/2014).

Yusril menekankan, politisi seharusnya lebih mengedepankan musyawarah untuk memecahkan persoalan bangsa. Ia pun mewanti-wanti kepada politisi tidak mengedepankan adu kuat semata.

"Kembalilah kepada kepribadian bangsa yang mengedepankan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi kemajemukan," lanjut Yusril.

Tak hanya itu, Yusril khawatir jika politisi lebih mengedepankan adu kuat semata maka yang dikorbankan adalah masa depan bangsa. Ia pun menilai kekuasaan harusnya dibagi, bukan dikuasai satu kelompok semata.

"Negara ini takkan pernah akan berjalan baik dan sempurna kalau dikuasai oleh satu golongan saja, baik di eksekutif maupun di legislatif. Kekuasaan harus berbagi secara adil dan berimbang. Semua harus diberi kesempatan untuk memimpin lembaga2 negara secara proporsional," papar Yusril.

Mantan Menteri Hukum dan HAM ini pun mengingatkan kabinet yang dibentuk apa era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang mengedepankan keseimbangan di pemerintahan.

"Para politisi dapat bercermin pada pengisian jabatan2 eksekutif dan legislatif di awal reformasi pasca Pemilu99. Ada keseimbangan disana," ujar Yusril.

Yusril kemudian mengingatkan dampak dari adu kuat para politisi yang tidak mengedepankan musyawarah. Ia khawatir masa depan bangsa justru terjerumus dalam kekacauan.

"Kedepankan musyawarah, bicara dari hati ke hati, jangan menutup diri apalagi arogansi. Selamatkan bangsa dan negara dari kekacauan," tutup Yusril. (rustam aji/Kompas/inc)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved