![]() |
Ketua Tim Antimafia Migas Faisal Basri (inilah) |
“Petral awalnya bernama Petra Oil, berdiri dan memiliki izin usaha di Hong Kong namun kegiatan usahanya fokus di Singapura. Komposisi kepemilikan sahamnya pertama kali itu Pertamina 40 persen, Tommy Soeharto 20 persen, Bob Hasan 20 persen, dan Yayasan Karyawan Pertamina 20 persen,” ujar Faisal, Senin (24/11).
Faisal memperkirakan untuk dapat membedah Petral secara komprehensif dalam waktu enam bulan masa kerja Tim Antimafia Migas bukanlah perkara mudah. Namun, berbekal amanat dan kewenangan yang diberikan oleh Menteri ESDM, tim antimafia migas menurut Faisal akan melakukan yang terbaik.
Asal usul Petral yang dikemukakan Faisal tersebut berbeda dengan yang disebutkan Pertamina dalam situs resmi anak usahanya tersebut. Disebutkan Perta Group berdiri pada 1969 dan didirikan sebagai perusahaan joint venture antara Pertamina dengan interest group dari Amerika Serikat. Tidak disebutkan siapa saja yang tergabung dalam kelompok kepentingan negara Paman Sam tersebut.
“Perta Group awalnya didirikan untuk memasarkan produk minyak mentah dan produk oli Pertamina ke pasar Amerika Serikat. Perta Group mulai menjalankan bisnis tradingnya pada 1972 dengan mendirikan Petral,” dikutip dari situs perusahaan.
Pada perkembangan selanjutnya, kepemilikan saham Petral sempat berpindah ke Perta Oil Marketing Corporation Limited perusahaan perdagangan dengan basis di Hong Kong, sementara yang menjalankan operasionalnya adalah Perta Oil Marketing Corporation, perusahaan asal California Amerika Serikat.
Pada September 1998, Pertamina kemudian menguasai seluruh saham Perta Group dan mengganti namanya menjadi Petral pada Maret 2001 sesuai persetujuan pemegang saham. (Diemas Kresna Duta/cnnindonesia/inc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !