Presiden Joko Widodo: Pemerintah Sebelumnya Sangat Boros INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Presiden Joko Widodo: Pemerintah Sebelumnya Sangat Boros

Presiden Joko Widodo: Pemerintah Sebelumnya Sangat Boros

Ditulis Oleh redaksi Minggu, 09 November 2014 | 01.51

Presiden Joko Widodo (viva)
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Presiden Joko Widodo menyinggung masalah harga bahan bakar minyak (BBM) di forum CEO Kompas di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat 7 November 2014 kemarin. Jokowi menjelaskan, selama lima tahun lalu, betapa pemerintah melakukan pemborosan uang APBN hanya untuk memberikan subsidi BBM. Inilah yang ingin dia ubah, agar masyarakat tak lagi bergantung pada pemerintah hanya untuk BBM.

Llima tahun lalu, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, subsidi BBM sebanyak Rp714 triliun. Sementara untuk kesehatan hanya Rp220 triliun dan infrastruktrur Rp574 triliun.

"Boros nggak kita? Sangat boros," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi bertekad menghentikan pemborosan tersebut. Dia ingin, subsidi itu diperuntukkan pada hal-hal yang produktif dan bukan hal yang konsumtif seperti BBM.

Berdasarkan APBN 2015 sebanyak Rp2019 triliun yang sudah disusun itu, terdapat subsidi energi sebanyak Rp433 triliun. Baik subsidi BBM maupun listrik. Sementara khusus subsidi BBM sebanyak Rp330 triliun.

"Sangat besar sekali, ini yang akan kita alihkan ke produktif," ujarnya.

Jokowi ingin mengalihkan uang subsidi BBM kepada pertanian, misalnya memberikan petani benih, pupuk, irigasi, dan waduk. Jokowi berencana pada Januari hingga Februari 2015 dia akan membangun lima waduk, dan pada Juni hinga Juli akan membangun enam waduk.

"Dari lapangan yang kita lihat di Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara irigasi rusak gimana kita mau swasembada kalau irigasi rusak," ujarnya.

Jika irigasi diperbaiki, kata dia, produksi bisa naik hingga 30 persen. Sementara jumlah itu akan bertambah jika ada waduk baru.

"Kemarin kalau kita lihat rusak semua, ada yang 30 tahun tidak diapa-apain, air waduk hilang di tengah jalan. Saya targetkan ke Menteri Pertanian tidak boleh tidak, tiga tahun harus swasembada," katanya.

Dengan begitu, lanjut Jokowi, target untuk swasembada pangan selama 3 tahun ini akan tercapai. Namun, dalam 3 tahun ini Jokowi hanya menargetkan swasembada beras, kedelai, dan jagung. Sementara tahun berikutnya menargetkan swasembada gula dan daging.

Selain ke petani, subsidi itu juga akan diberikan kepada nelayan. Misalnya dengan memberikan mesin kapal dan alat pendingin.

"Kalau subsidi ini diberikan ke hal produktif, ekonomi akan bergerak dengan cepat. Usaha-usaha mikro juga akan kita berikan suntikan," tuturnya. (ita/viva/inc)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved