![]() |
Warga tanyakan dana bantuan Rp40 juta untuk pengadaan air bersih (jko) |
KLATEN - INDEPNEWS.Com : Senin (29/12) pagi, warga Blok Jetis, Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Klaten mendatangi Kantor Desa Socokangsi.
Sekitar 100 orang dengan mengendari sepeda motor datang ke Balai Desa, kemudian memakirkan kendaraannya lalu duduk-duduk di teras Balai Desa sambil menunggu kehadiran perangkat desa mereka yang belum datang.
Warga menuntut dana bantuan untuk pengadaan air bersih serta pembangunan jalan di daerahnya sebesar Rp40 juta, dana senilai Rp30 juta rencananya untuk pembanguan tempat air bersih dan Rp10 juta untuk pembangunan jalan.
Mereka datang ke balai desa sekitar pukul 08.30 pagi, dalam demo tersebut juga ada pengawalan oleh sejumlah polisi berseragam dan membawa senjata (bedil,red) guna mengantisivasi terjadinya anarkis oleh warga.
Setelah beberapa jam kemudian, ada 6 (enam) orang perwakilan dari aksi mereka mediasi dengan Kades Socokangsi, Camat Jatinom dan Polsek Jatinom di ruang balai desa.
Dalam mediasinya Camat Jatinom berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi pada warganya terkait dana bantuan untuk pembangunan pengadaan air dan jalan Blok Jetis, namun mereka menyayangkan kepada warganya dengan adanya permasalahan dana bantuan mendatangi kantor desa dengan membawa banyak orang.
“Seharusnya tidak terjadi seperti ini, kalau ada apa-apa sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Silahkan datang ke Kantor Kecamatan kami fasilitasi,” ungkapnya
Kepala Desa (Kades) Socokangsi Kusnin mengatakan sementara ini dana yang Rp30 juta sudah klier dan ternyata dana tersebut dialihkan di Dusun lain, namun tanpa ada sepengetahuan terhadap warga Blok Jetis. Sehingga warga tersebut menanyakan kejelasannya terkait dana bantuan untuk pembangunan air bersih di Blok mereka.
“Dana itu yang mengajukan perangkat yang sudah tak menjabat, sehingga harus ditelusuri kebenaranya terlebih dahulu. Itu bantuan dari APBD Klaten 2014 yang lewat dana aspirasi desa,” katanya usia lakukan mediasi kepada warganya.
Namun, pihaknya tak bisa menjawab terkait turunya dana yang dikatakan warganya tawar menawar kepada pihak pencari dana desa setempat.
Sementara tokoh masyarakat Blok Jetis, Siswanto, (31) mengangap hasil mediasi yang dilakukan oleh pihak Kades dan Camat belum memuaskan. Kata dia, bersama warga lainnya akan menuntut kembali dan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi.
“Kalau tidak segera diwujudkan kami akan menuntut kembali dan mengerahkan massa yang lebih besar lagi. Dana itu turun sejak Juli 2014 yang lalu, yang kami tanyakan uang tersebut lari kemana hingga kini tak ada kejelasan,” uajarnya kepada sejumlah wartawan.
Siswanto juga mengherankan turunnya dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten Klaten tersebut ada tawar menawar kepada pihak warga. “Kami heran mencarikan dana tapi ada tawar menawar, dari Rp10 juta ke Rp8 juta dan seterusnya pokoknya mengelikan,” tandasnya.
Setelah dilakukan mediasi dengan pihak Kades setempat dan Polsek serta Camat Jatinom akhirnya sejumlah warga tersebut membubarkan diri. (Joko Larsono)
Sekitar 100 orang dengan mengendari sepeda motor datang ke Balai Desa, kemudian memakirkan kendaraannya lalu duduk-duduk di teras Balai Desa sambil menunggu kehadiran perangkat desa mereka yang belum datang.
Warga menuntut dana bantuan untuk pengadaan air bersih serta pembangunan jalan di daerahnya sebesar Rp40 juta, dana senilai Rp30 juta rencananya untuk pembanguan tempat air bersih dan Rp10 juta untuk pembangunan jalan.
Mereka datang ke balai desa sekitar pukul 08.30 pagi, dalam demo tersebut juga ada pengawalan oleh sejumlah polisi berseragam dan membawa senjata (bedil,red) guna mengantisivasi terjadinya anarkis oleh warga.
Setelah beberapa jam kemudian, ada 6 (enam) orang perwakilan dari aksi mereka mediasi dengan Kades Socokangsi, Camat Jatinom dan Polsek Jatinom di ruang balai desa.
Dalam mediasinya Camat Jatinom berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi pada warganya terkait dana bantuan untuk pembangunan pengadaan air dan jalan Blok Jetis, namun mereka menyayangkan kepada warganya dengan adanya permasalahan dana bantuan mendatangi kantor desa dengan membawa banyak orang.
“Seharusnya tidak terjadi seperti ini, kalau ada apa-apa sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Silahkan datang ke Kantor Kecamatan kami fasilitasi,” ungkapnya
Kepala Desa (Kades) Socokangsi Kusnin mengatakan sementara ini dana yang Rp30 juta sudah klier dan ternyata dana tersebut dialihkan di Dusun lain, namun tanpa ada sepengetahuan terhadap warga Blok Jetis. Sehingga warga tersebut menanyakan kejelasannya terkait dana bantuan untuk pembangunan air bersih di Blok mereka.
“Dana itu yang mengajukan perangkat yang sudah tak menjabat, sehingga harus ditelusuri kebenaranya terlebih dahulu. Itu bantuan dari APBD Klaten 2014 yang lewat dana aspirasi desa,” katanya usia lakukan mediasi kepada warganya.
Namun, pihaknya tak bisa menjawab terkait turunya dana yang dikatakan warganya tawar menawar kepada pihak pencari dana desa setempat.
Sementara tokoh masyarakat Blok Jetis, Siswanto, (31) mengangap hasil mediasi yang dilakukan oleh pihak Kades dan Camat belum memuaskan. Kata dia, bersama warga lainnya akan menuntut kembali dan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi.
“Kalau tidak segera diwujudkan kami akan menuntut kembali dan mengerahkan massa yang lebih besar lagi. Dana itu turun sejak Juli 2014 yang lalu, yang kami tanyakan uang tersebut lari kemana hingga kini tak ada kejelasan,” uajarnya kepada sejumlah wartawan.
Siswanto juga mengherankan turunnya dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten Klaten tersebut ada tawar menawar kepada pihak warga. “Kami heran mencarikan dana tapi ada tawar menawar, dari Rp10 juta ke Rp8 juta dan seterusnya pokoknya mengelikan,” tandasnya.
Setelah dilakukan mediasi dengan pihak Kades setempat dan Polsek serta Camat Jatinom akhirnya sejumlah warga tersebut membubarkan diri. (Joko Larsono)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !