Pilkada Sukoharjo, Calon Boneka Ciderai Pesta Demokrasi: “Pilkada Dibatalkan Atau Lebih Baik Golput,” Harap Grassroot. INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Pilkada Sukoharjo, Calon Boneka Ciderai Pesta Demokrasi: “Pilkada Dibatalkan Atau Lebih Baik Golput,” Harap Grassroot.

Pilkada Sukoharjo, Calon Boneka Ciderai Pesta Demokrasi: “Pilkada Dibatalkan Atau Lebih Baik Golput,” Harap Grassroot.

Ditulis Oleh redaksi Minggu, 08 November 2015 | 07.17

Dua pasangan calon saat pengambilan nomer urut (ist)  
SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : Pilkada Sukoharjo dianggap ciderai Pesta Demokrasi, saat ini ada dua pasangan calon yang akan bertarung dalam pilkada Desember nanti. Pasangan calon nomor urut 1, Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi) pasangan calon nomor urut 2, Nurdin-Anis Mudkakir (Nurani). tapi rumor yang beredar di masyarakat grassroot sangatlah menyakitkan masyarakat sukoharjo, karena isu calon boneka hampir hampir sangat kentara dalam Pilkada tahun ini.

Rakyat Sukoharjo sudah tau pasangan calon Nurdin-Anis (Nurani) hanya sebagai penyempurna pada Pilkada Sukoharjo. Perbincangan yang muncul di kalangan masyarakat akar rumput Grassroot Sukoharjo pedesaan apatis terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi di sukoharjo karena adanya isu calon boneka  Grassroot Sukoharjo tetap meyakini pasangan calon (Paslon) Nurdin-Anis (Nurani) hanya sebagai paslon penyempurna pada Pilkada Sukoharjo.

Salah seorang warga Kartasura yang biasa di panggil Anto; menilai Pilkada sudah selesai meski bulan Desember belum tiba. Ia menganggap selesai karena majunya pasangan Nurani yang diusung Koalisi Sukoharjo Makmur (KSM) Hanya Gambar Templek Semata. PILKADA Sukoharjo Harus dihentikan atau di tunda agar tidak menciderai Demokrasi di Indonesia, atau lebih baik Golput. Tegasnya (06/11) kemarin.

“Politik ya seperti itu. Tidak sehat perkembangan Pilkada Sukoharjo dan sudah tak ada harapan lagi. Sekarang sudah jelas kok siapa yang bakal menang dalam Pilkada, Rakyat Sukoharjo di perminkan dalam Pilkada tahun ini, Tunda PILKADA atau Lebih Baik Golput” keluh Anto.

Sementara itu, hal sama diungkapkan oleh Ketua LSM Gerakan Nasional Penegak Hak Asasi Manusia (HAM) Sukoharjo, Joko Cahyono. Menurut dia, "Masyarakat sudah tahu pasangan calon yang bakal menang” tandasnya.

Mereka menganggap PILKADA SUDAH SELESAI karena kontestasi tidak akan berjalan kompetitif. Dengan adanya isu calon boneka Pilkada sudah selesai meski bulan Desember belum tiba, 2015 ini rakyat sukoharjo tidak merasakan akan datangnya Pesta Demokrasi Pilkada di Sukoharjo. (teliksandi) 
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved