![]() |
Proyek Underpas Makamhaji menghabiskan 27 milyar dan perbaikan 6,6 milyar masih tetap banjir (Ist) |
Harapan masyarakat akan Proyek Perbaikan Underpass Makamhaji senilai 6,6 miliar sangat mengecewakan dan tidak tepat sasaran, kenyataan dilapangan Underpass Makamhaji masih banjir, kendati baru saja selesai perbaikan dengan menggunakan dana APBN itu sebesar Rp.6,6 miliar.
Juru bicara Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Cucu Suryanto mengatakan, “saya pesimis proyek perbaikan Underpass Makamhaji akan mampu mengatasi problem banjir saat musim penghujan. Semuanya melenceng karena konsep awalnya bak penampuangan air berjumlah empat buah. Sumber air juga tidak ditutup bagaimana bisa mengatasi banjir,” jelas Cucu.
Pembangunan Underpas Makamhaji Awalnya menghabiskan anggaran 27 Milyar dan bermasalah disusul proyek perbaikan dengan anggaran 6,6 milyar. Sebelum pelaksanaan proyek dan saat sosialisasi proyek Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Achyar Pasaribu menjelaskan, pagu anggaran perbaikan total disediakan oleh pusat Rp 6,6 miliar. Perbaikan yang menyasar pada betonisasi, perangkap air di saluran dan dinding diganti aluminium composite panel (ACP) dan pagar di lintasan kereta api.
Koordinator RPJ Solo Raya, Sa'roni menegaskan, “sudah sangat jelas dan tegas, bahwasanya permintaan warga masyarakat adalah penanggulangan banjir, sedangkan anggaran perbaikan Underpass senilai 6,6 milyar itu janjinya untuk menanggulangi banjir, tetapi kenyataanya malah lebih diprioritaskan untuk betonisasi, yang jadi pertanyaan adalah betonisasi itu hanya untuk menghilangkan barang bukti indikasi korupsi senilai 27M dalam pembangunan awal Underpass Makamhaji,” ungkapnya.
Lanjut Sa’roni, “proyek underpass dan perbaikanya benar benar sangat menjijikan, karena sudah menghabiskan uang negara tanpa ada solusi apapun, sampai kapan? Atau sampai di gelontorkanya proyek lanjutan yang nilainya milyaran lagi untuk dikorupsi berjamaah, Menhub Ignatius Jonan dan Dirut PT KAI Edi Sukmoro lebih terhormat kalian mundur dari pada uang negara sia sia, karena kalian tidak bisa mempipin,” Tegas Sa'roni Kepada wartawan Minggu, (13/12/2015).
Proyek perbaikan underpass dibawah kewenangan PT KAI dan sebagai pelaksana adalah PT Darma Perkasa dengan anggaran dari APBN senilai 6,6 miliar. Warga masyarakat sangat berharap proyek perbaikan tersebut dapat mengatasi banjir apabila hujan deras mengguyur. Namun kenyataanya underpass masih kembali banjir dan semua masyarakat kecewa berat karena diiming - imingi janji saat sebelum proyek perbaikan dilaksanakan.
Lebih menyedihkan lagi saat penjelasan dari Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo menyebutkan salah satu penyebab banjir karena pompa air yang ada tidak optimal. Kondisi tiga mesin pompa air berumur tua dan tidak bisa maksimal menyedot aliran air yang masuk ke sekitar underpass. Dari penjelasan ini berarti tidak ada niatan dari PT KAI untuk menanggulangi banjir.
Bahkan dibuka semua kelemahan oleh Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto mengatakan, “ada empat mesin pompa air yang terletak tepat di bawah jembatan underpass dan hanya satu mesin pompa air yang kondisinya masih bisa dipakai. Sementara sisanya sudah berumur tua sehingga tak maksimal saat menyedot air. Kami (Sukoharjo) tidak punya mesin pompa air, Solo juga tidak ada. satu-satunya jalan mengusulkan penggantian mesin pompa air ke Kementerian Perhubungan,” jelas Suseno.
Suseno akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk membahas pengerjaan proyek perbaikan Underpass Makamhaji sehingga dapat mengatasi permasalahan utama yakni banjir.
Sa'roni Koodinator RPJ Solo Raya mengecam, "ini proyek main - main, janji mengatasi banjir proyek milyaran malah bikin parah dan banjir. Kemenhub dan PT KAI semuanya harus mengundurkan diri karena telah berbohong kepada masyarakat dan membuat proyek perbaikan Underpass Makamhaji sia - sia. Menhub Ignatius Jonan dan Dirut PT KAI Edi Sukmoro beserta kroni - kroninya harus mundur, bisanya hanya menghabiskan uang negara buat proyek yang tidak berguna. Anggaran Pembangunan 27M bermasalah, lanjut Perbaikan 6,6M masih bermasalah, masih mau dilanjutkan berapa milyar lagi? Terkutuk kalian para pejabat menghamburkan uang rakyat," tegas Sa'roni Korlap RPJ Solo Raya. (Tlksd/Tim)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !